Periang, ingin tahu segala hal, dan mempunyai rasa peduli kepada siapapun adalah sifat yang dimiliki oleh Sifra Pua Efelin Tampubolon (9 tahun). Sifra yang bersekolah di SD Negeri 2 Sidomulyo, Tulang Bawang punya keinginan yang kuat untuk menjadi juara kelas. Tapi sayangnya cara yang dilakukan oleh Sifra belum tepat.

Berbagai usaha ia lakukan agar bisa mendapatkan nilai yang bagus. Mulai dari mengulang kembali pelajaran sekolah setibanya di rumah dan belajar dengan tekun sampai malam hari. Ia percaya dengan belajar sungguh-sungguh, mengandalkan kemampuan dan kekuatannya sendiri, ia akan mampu menjadi juara kelas. Sayangnya ia tidak pernah melibatkan Tuhan.

Pada akhirnya, keinginan Sifra tidak tercapai. Juara kelas, gagal ia dapatkan. Ia begitu marah dan kesal pada dirinya sendiri. Namun pemikirannya berubah saat ia mengikuti sekolah Minggunya di Gereja Penyebaran Injil Nafiri Pujian, Tulang Bawang. Sifra mendapatkan sesuatu yang sangat berarti dari kisah hidup Elia.

Sekolah Minggunya saat itu sedang mengajarkan kisah Nabi Elia melalui kurikkulum Superbook.Saat itu Sifra belajar dan mengerti bahwa segala sesuatu tidak akan tercapai jika tidak melibatkan Tuhan. Sifra menyadari bahwa ia terlalu mengandalkan kekuatannya sendiri, seperti dewa Baal yang disembah oleh orang-orang Israel yang tidakmengenal Allah.

Mulai sekarang, Sifra berjanji mau berubah dan mau percaya kepada Tuhan engan segenap hati, karena Tuhan akan selalu menolong dan memampukannya. Sifra akan terus belajar, mengandalkan Tuhan, dan berdoa. Ia percaya, suatu saat Tuhan pasti akan menjawab doanya. Seperti Elia, dia ingin hidupnya dipakai Tuhan dan menjadi berkat.

Halomoan Hutabarat

Fasilitator Superbook - Tulang Bawang