Senyuman manis selalu tergambar di wajah Maya Kartika Olla. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Maya selalu enggan pergi sekolah minggu, karena menurutnya beribadah tidak akan mengubah keadaan hidupnya. Ia berpikir tetap saja dilahirkan dari keluarga yang berkekurangan, dan merasa Tuhan tidak adil kepada keluarganya karena kemarin tertimpa badai Seroja juga.
Maya merasa capek karena harus berdoa dan pergi sekolah minggu. Lebih baik di rumah saja. Suatu hari, Maya dan kakaknya bertengkar karena kakaknya mengajaknya ke sekolah minggu namun dia tidak mau.
Baca juga : SEMAKIN RAJIN MEMBANTU ORANG TUA
Di suatu minggu, saat Maya akhirnya mau bersekolah minggu, ia belajar tentang kisah Ayub. Kali itu air matanya jatuh melihat nasib Ayub. Ayub tetap setia kepada Tuhan walaupun mendapatkan berbagai kemalangan. Maya jadi sadar bahwa perbuatannya selama ini salah. Baru ditimpa kemalangan sedikit saja, dia sudah marah-marah kepada Tuhan dan tidak mau sekolah minggu.
Maya langsung minta maaf kepada Tuhan, bertobat, dan menyesali perbuatannya selama ini. Maya kini menjadi anak yang bisa bersyukur dan mau menerima keadaan. Dia telah bersyukur atas semua yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidupnya dan pemeliharaan Tuhan atas keluarganya. Mereka sehat, selamat dari badai, dan masih bisa menikmati berkat Tuhan.
Baca juga : TIDAK LAGI MEMUKUL DAN BERKATA KASAR KEPADA TEMAN
Anda ingin semakin banyak anak diubahkan seperti Maya? Mari dukung terus pelayanan ini, agar semakin banyak anak di Indonesia yang mengenal kasih Tuhan dan percaya akan penyertaan-Nya dalam hidup mereka.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK