Generasi anak zaman sekarang mudah sekali lekat dengan gadget. Terkadang bukan hanya karena faktor dari anaknya yang meminta gadget, namun orangtua yang memperkenalkannya terlebih dahulu kepada mereka. Inilah yang membuat anak-anak menjadi kecanduan gadget dan sulit lepas darinya.
Hal ini juga dirasakan oleh Komang Yemima (10 tahun), yang akrab dipanggil Yemima. Yemima adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. ‘Tiada hari tanpa gadget’, itulah gambaran keseharian Yemima. Kedua orangtuanya yang sibuk bekerja tidak sadar, bahwa dengan mengenalkan Yemima pada gadget, membuatnya ketergantungan. Padahal awalnya orangtuanya hanya berpikir, dengan memberikan gadget anaknya bisa tenang dan sebagai pembuktian kasih sayangnya pada anaknya.
Pada saat sekolah Minggu, kebiasaan buruk Yemima pun terbawa. Ia lebih suka bermain dengan gadgetnya daripada mendengarkan Firman Tuhan dan sulit diatur. Guru Sekolah Minggunya (GSM) kewalahan saat memintanya untuk taat. Sampai suatu kali, GSM menyampaikan perilaku Yemima kepada orangtuanya. Namun karena orangtuanya sendiri kurang aktif ke gereja, akhirnya juga tidak ada perubahan.
Ketika Sekolah Minggu Gereja Pantekosta Tabernakel Kemah Daud di Denpasar, tempat Yemima bersekolah Minggu mulai memakai kurikulum Superbook, perlahan sikap Yemima berubah. Ia mulai tenang dan bisa melepaskan gadgetnya saat sekolah Minggu. Yemima yang saat itu belajar dari Kisah Tipuan Si Ular tersadar bahwa yang selama ini dia lakukan itu salah.
Mulai saat itu, ia tidak terlalu fokus lagi kepada gadgetnya dan mau mendengarkan firman Tuhan. Walaupun awalnya Yemima masih sangat sulit melepaskan gadget, tapi ia teringat bahwa gadget itu adalah godaan. Yemimapun berdoa minta kekuatan pada Tuhan agar ia mampu mengalahkan nafsu untuk menggunakan gadget berlebihan.
Puji Tuhan, saat ini sudah seminggu Yemima mampu tidak menggunakan gadget lagi. Guru sekolah Minggu dan orangtuanya sangat senang dengan perubahan Yemima. Yemima kini mampu mengatur waktunya dengan baik, ia juga semakin fokus dalam mendengarkan firman Tuhan. Orangtuanya pun kini menyadari kesalahannya, yaitu kurang memberikan perhatian kepada ketiga anaknya.
Kiranya perubahan ini tidak hanya dirasakan oleh Yemima dan keluarganya. Semoga banyak anak-anakdiluar sana yang terberkati dengan adanya kesaksian dari Yemima ini, dan mampu melepaskan diri dari ketergantungan gadget.
Tuhan memberkati.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK