Siapa sih yang tidak kesal kalau anak suka berbohong? Kita kadang jadi bingung, cerita mana dari anak yang dia katakan secara jujur dan mana yang bohong. Dan apakah kalau anak berbohong demi kebaikan itu diperbolehkan? Yuk kita bahas di bawah ini.

Sebenarnya belajar berkata jujur dan bohong adalah tahapan perkembangan anak. Tugas kita sebagai Superparents mengingatkan anak tentang pentingnya kejujuran.

Yakobus 5:12b

“Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman.”

Alasan anak berbohong

1. Menutupi sesuatu agar tidak tertimpa masalah
2. Ingin melihat respon orang tua terhadap kebohongannya
3. Membuat cerita lebih “wah” agar dipadang baik
4. Mencari perhatian
5. Demi mendapatkan yang ia inginkan

Baca juga : 8 AYAT ALKITAB YANG BISA MEMBAKAR SEMANGAT GURU SEKOLAH MINGGU SAAT MELAYANI

Kapan sih anak mulai berbohong?

1. Usia 3 tahun : anak mulai menyadari kalau orang tua tidak bisa membaca pikiran.
2. Usia 4-6 tahun : Mulai memainkan ekspresi wajah dan intonasi gaya bicara untuk menyempurnakan cerita bohongnya.
3. Usia 8 tahun : Bisa berbohong dengan sempurna tanpa ketahuan.

Cara memotivasi anak agar berkata jujur

1. Saat anak bercerita, tanggapi dengan antusias agar anak bisa memacu imajinasinya tanpa perlu berbohong. “Wah ceritamu bagus nak, cocok jadi buku.”
2. Ciptakan suasana yang membuatnya tidak ingin berbohong. Misalnya, “Yah susunya tumpah ya. Ya sudah, yuk kita bersihin bareng.”
3. Tanggapi positif saat anak bercerita hal yang menurut mereka seru.
4. Pastikan ada aturan dan konsekuensi yang jelas dalam keluarga.
5. Saat anak melakukan kesalahan, katakan kalau kita menghargai kejujuran. Dan jangan lupa Superparents perlu untuk mengampuni dan menerimanya.
6. Ceritakan kisah dan tokoh-tokoh Alkitab yang jujur, agar anak termotivasi.

Kalau anak sengaja berbohong dan bagaimana cara mengatasinya?

1. Katakan kalau bohong itu tidak baik. Lalu berikan konsekuensinya.
2. Cari tahu penyebab mereka berbohong. Apakah karena takut kita marah dan menghukumnya, atau mencari perhatian.
3. Ubah cara kita menanggapi komunikasi anak. Berikan perkataan positif, sehingga mereka juga mau terbuka dan tidak perlu berbohong.
4. Jika anak terus berbohong dengan sengaja, gunakan strategi untuk mendisiplinkannya.
5. Jangan labeli anak dengan kata negatif, seperti ‘pembohong’.

Baca juga : DIDIK ANAK MEMILIKI KEMAMPUAN INI, AGAR PROFESINYA KELAK TIDAK DIGANTIKAN ROBOT

Lalu apakah berbohong demi kebaikan (white lies) itu diperbolehkan?

Dalam nature-nya, manusia itu berdosa. Memang ada beberapa contoh di Alkitab, dimana tokoh-tokoh Alkitab itu juga melakukan kebohongan demi kebaikan (Abraham dan Yakub). Tapi menurut penjelasan di Alkitab, tidak ada toleransi terhadap kebohongan dan tetap ada konsekuensinya.

Seperti pada kisah Abraham yang berbohong tentang status Sarai, istrinya (Kejadian 12: 10-20). Kebohongan itu justru membuat Firaun mendapat tulah dan akhirnya Abraham serta Sarai diusir dari Mesir. Lalu Yakub (Kejadian 27: 1-46) yang berbohong dan mencuri hak kesulungan kakaknya, ia terpaksa harus kabur menyelamatkan dirinya dan malah ditipu juga oleh pamannya, Laban.

Nah Superparents masih kebingungan untuk mengatasi anak yang suka berbohong? Boleh yuk curhat ke Sahabat24, agar Superparents bisa dibantu dalam doa dan dikuatkan. Klik di bawah ini.

Saya Mau

Contasia Christie

Content Writer

Share :