Pernah nggak, SuperParents, merasa frustrasi karena setiap kali melarang anak melakukan sesuatu, mereka justru makin nekat melakukannya? Misalnya, dibilang jangan main HP terus, eh malah makin lengket sama layar. Dibilang jangan lari-larian di dalam rumah, malah tambah heboh. Kalau ini terjadi terus, bisa bikin capek hati, ya.
Tapi tenang, SuperParents, situasi ini sebenarnya wajar kok. Anak-anak, terutama yang sudah mulai besar, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan sedang belajar soal batasan. Mereka juga ingin menunjukkan bahwa mereka punya kendali atas diri sendiri. Jadi ketika dilarang, reaksi pertama mereka bisa saja melawan.
Lalu harus bagaimana? Apakah dibiarkan saja? Tentu tidak. Tapi melarang dengan cara yang sama terus-menerus juga tidak akan efektif.
Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
Alih-alih bilang “jangan!”, coba jelaskan alasan di baliknya. Misalnya daripada bilang, “Jangan nonton YouTube terus!”, coba ganti dengan, “Kalau kamu terus nonton, nanti matamu bisa lelah dan kamu jadi nggak punya waktu main sama teman-teman.” Dengan begini, anak tahu kenapa kita melarang, bukan sekadar merasa dikekang.
Anak-anak suka merasa punya kendali. Coba beri dua pilihan yang sama-sama baik. Misalnya, “Kamu mau belajar sekarang terus main setelahnya, atau main dulu 30 menit lalu belajar?” Dengan cara ini, mereka merasa dilibatkan, bukan disuruh-suruh.
BACA JUGA: Pentingnya Anak Diajarkan untuk Menghormati Orang Lain
Kadang, anak melawan karena merasa nggak didengar. Coba duduk bareng dan tanya pendapat mereka. Misalnya, “Kamu tadi marah karena dilarang main HP ya? Ceritain dong kenapa kamu pengen main terus?” Dengan ngobrol, kita bisa lebih paham isi hati mereka dan anak pun merasa dihargai.
Aturan tetap penting, tapi harus dijalankan dengan konsisten. Jangan hari ini dilarang, besok dibolehkan. Tapi juga tetap fleksibel. Kalau anak punya alasan yang masuk akal, nggak ada salahnya kita pertimbangkan.
Anak-anak meniru orang tuanya. Kalau kita sabar, mau mendengarkan, dan bisa mengontrol emosi, mereka akan belajar hal yang sama. Tapi kalau kita sering marah-marah, ya mereka juga akan melawan dengan emosi.
Yuk, SuperParents, hadapi anak yang suka melawan bukan dengan emosi, tapi dengan pengertian dan pendekatan yang bijak. Tugas kita bukan cuma mengatur, tapi membimbing mereka jadi pribadi yang tahu mana yang benar dan salah, dengan cara yang penuh kasih dan tegas. Anak yang merasa dimengerti akan lebih mudah diarahkan.
Baca Artikel Lainnya: Parents! Sudah Tahu Istilah People Pleaser? Ini Loh Penyebab dan Dampaknya Pada Anak
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK