Parents merasa sudah menerapkan pola parenting yang cukup baik dan benar, tapi kok masih menemukan sebuah kejanggalan pada pribadi anak? Anak terlihat selalu merasa takut mengecewakan orang lain, baik pada parents, teman atau orang di sekitar mereka. Tahukah, sikap itu namanya People Pleaser. Yuk cari tahu penyebab dan juga dampaknya:
Contoh:
'Wah, kakak anak baik ya, selalu nurut sama Mama!'
Dampak:
Anak menginternalisasi bahwa nilai dirinya tergantung pada persetujuan orang lain.
Contoh:
'Jangan marah! Itu tidak baik!' atau 'Nangis terus, nanti dilihat orang malu!'
Dampak:
Anak belajar menekan perasaan aslinya untuk menyenangkan orang tua.
Contoh:
Orang tua selalu turun tangan menyelesaikan konflik anak dengan teman.
Dampak:
Anak tidak belajar menetapkan batasan sehat.
Contoh:
Anak melihat Papa/Mama selalu mengiyakan permintaan orang lain atau tetangga meskipun keberatan.
Dampak:
Anak meniru bahwa mengatakan 'tidak' itu tidak boleh.
Apa yang harus dilakukan:
'Mama perhatikan kamu kasih pinjam mainan padahal kamu masih ingin main. Itu pasti rasanya nggak enak ya?'
Mengapa penting:
Membantu anak mengenali emosinya sendiri.
Latih dengan role play:
'Kalau kamu nggak mau pinjamin, coba bilang: Aku mau main dulu sampai jam 4, nanti boleh kamu pinjam kalau aku udah selesai'
Praktek di rumah:
'Menurutmu kita makan malam di mana hari ini? Papa, Mama, dan kamu masing-masing punya 1 suara.'
BACA JUGA: Pentingnya Anak Diajarkan untuk Menghormati Orang Lain
Ubah dari:
'Kakak baik banget ya mau berbagi terus'
Menjadi:
'Mama lihat kamu memilih berbagi karena kamu memang peduli. Pilihan yang bertanggung jawab!'
Kisah yang bisa dibagikan:
Yesus yang tidak takut mengecewakan orang Farisi (Markus 2:23-28)
Ester yang berani menyuarakan kebenaran
Contoh:
'Kamu punya hak mengatakan tidak, tapi juga kewajiban untuk tetap sopan.'
Praktek:
Biarkan anak memilih baju sendiri (meski tidak matching) atau menentukan menu sarapan.
Ajarkan:
'Temanmu boleh kecewa dengan pilihanmu, tapi itu nggak berarti kamu salah.'
Demonstrasikan cara menolak:
'Maaf Bu, saya tidak bisa ikut arisan bulan ini karena sudah ada kegiatan lain.'
Katakan:
'Mama sayang kamu bukan karena kamu baik ke orang lain, tapi karena kamu adalah kamu'
SuperParents, membentuk anak yang tahu bagaimana menghargai orang lain tanpa kehilangan dirinya sendiri adalah sebuah proses. Anak yang sehat secara emosional bukanlah anak yang selalu menyenangkan orang lain, tapi anak yang bisa berdiri atas pilihannya dengan percaya diri.
Karena dunia ini tidak butuh lebih banyak orang yang hidup dalam tekanan demi diterima. Dunia butuh anak-anak yang tahu bahwa menghormati diri sendiri adalah awal dari menghormati orang lain.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK