Ada kalanya kita sebagai orang tua tidak sadar melakukan beberapa hal yang justru membuat anak menjadi tidak nurut atau menyakiti hati mereka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tahu hal-hal yang harus kita berhenti lakukan dalam melakukan pola asuh kita. Apa saja contohnya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Berikut ini 8 hal yang harus berhenti kita lakukan pada anak :
Jika anak sebenarnya punya kemampuan untuk mematuhi perintah kita walaupun harus memberitahunya 3-4 kali, berarti mereka bisa melakukannya pada perintah yang pertama. Kenapa akhirnya mereka baru mau melakukan setelah mendengar kita berkali-kali memintanya? Itu karena kita sendiri sebenarnya yang membuat kebiasaan itu. Superparents bisa memberitahukan anak secara tegas sekali saja, agar anak belajar untuk langsung bergerak.
Berhenti mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak akan kita lakukan. Misalnya, “Ayo jangan kebanyakan main HP! Nanti mama buang HP kamu!” atau “Yuk makan yang banyak ya. Kalau makannya habis, kamu boleh jalan-jalan ke luar deh.”
Anak-anak harus belajar sedari dini bahwa mereka harus mendengarkan dan patuh kepada orang tua. Ajarkan mereka mendengar, bereaksi, mematuhi, dan bertanggung jawab pada permintaan orang tua yang pertama kalinya (tidak perlu mengulang-ulang).
Baca juga : INGIN ANAK RAJIN MENYEMBAH TUHAN, AJARKAN MEREKA HAL INI
Kita sebagai orang tua itu kadang tidak sempurna, ada juga salahnya. Daripada menutupinya dari anak dan bahkan berusaha menyangkal, lebih baik jadi teladan mereka dengan mengakui kesalahan tersebut dan minta maaflah kepada anak. Anak pun akan belajar untuk menghargai dan menghormati Superparents.
Jangan membeda-bedakan perlakuan satu anak kepada anak lainnya. Sebagai orang tua, kita harus mendidik dan mendisiplinkan anak setara atau sama. Membandingkan mereka apalagi, itu bukan hal yang baik.
Kalau kita sendiri saja tidak bisa mencapai standar ini, janganlah memaksakan anak untuk melakukannya. Misalnya Superparents menuntut anak harus mendapatkan nilai sempurna setiap ujian. Padahal kita sendiri tidak pernah menemaninya belajar dan membantu mereka menjawab soal PR. Hal ini justru jadi bumerang karena akan membuat anak menjadi tidak hormat pada kita.
Melindungi anak memang tugas dari semua orang tua. Tapi kalau berlebihan, bagaimana anak bisa belajar menghadapi lingkungannya dan mencoba hal baru? Anak mungkin akan mengalami kegagalan dan konsekuensi atas pilihannya, tapi melalui itulah mereka belajar untuk menjadi lebih baik.
Baca juga : AYAT ALKITAB YANG SERINGKALI DISALAHARTIKAN OLEH ORANG
Saat anak mau terbuka pada kita, orang tuanya, ini bukan waktunya kita menjadi guru atas hidup mereka. Justru Superparents harus menyimak dengan baik, berempati, dan mencoba menempatkan diri di posisi anak. Mereka akan merasa bahwa orang tuanya bisa dipercaya dan peduli padanya.
Kita tidak boleh memarahi atau mengoreksi perbuatan anak di depan orang lain, bahkan membicarakan kesalahan anak kepada orang lain! Jika anak melakukan kesalahan, tegurlah ia secara pribadi dan jelaskan alasannya agar anak mengerti kesalahannya tersebut.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK