Memang keren kalau ada orang yang bisa hafal ayat Alkitab bahkan sering mendengungkannya dalam kesehariannya. Tapi kita harus berhati-hati lho saat mengutip ayat Alkitab, karena terkadang ada beberapa ayat Alkitab yang harus dilihat konteksnya secara menyeluruh. Jadi ada baiknya sebelum kita memperkatakan firman Tuhan, kita perlu meminta bimbingan dari Roh Kudus agar Dia memberikan kebijaksanaan-Nya kepada kita.
Berikut ini ayat Alkitab yang seringkali disalahpahami penggunaannya.
Baca juga : SUDAH TAHU BELUM, TERNYATA INI PERBEDAAN PASKAHNYA ORANG YAHUDI DENGAN KRISTIANI
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Ayat ini sering dipakai kalau seseorang sedang menghadapi pergumulan dalam hidup. Memang benar, Tuhan mempunyai rencana untuk setiap orang. Yang perlu disadari bahwa rancangan Tuhan disini tidak selalu mendatangkan kedamaian, kekayaan, ataupun hal-hal yang “menyenangkan” secara duniawi, melainkan ukurannya adalah surgawi.
Tuhan mungkin membawa kita untuk merasakan kesedihan, penderitaan, kehilangan, dll. Namun Tuhan berjanji untuk selalu bersama kita dalam melewati badai dan menemukan masa depan yang penuh harapan di dalam Dia. Jadi Yeremia 29: 11 bukanlah deklarasi “keegoisan” kita bahwa Tuhan akan selalu memenuhi tujuan “duniawi” kita (kekayaan, ketenaran, berlimpah), tapi konfirmasi bahwa kehendak-Nya bagi hidup kita adalah yang utama.
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”
Ayat ini tidak bisa digunakan untuk membela kebenaran dari motif tidak murni (tidak baik). Seakan mereka bisa kuat dan melakukannya, karena Tuhan menyertai mereka. Padahal sebenarnya pemahaman orang itu terhadap suatu perkara, salah.
Saat menulis ini, Paulus sedang memberikan ajaran, motivasi dan doa kepada orang Filipi. Meskipun dirinya sedang menanggung banyak pencobaan, ia tetap bergantung kepada Tuhan karena Tuhanlah yang memampukannya bertahan dan memberinya kekuatan.
Jadi meskipun Tuhan membebaskan kita untuk melakukan banyak hal, tapi kita harus ingat bahwa tidak semuanya itu bermanfaat, dan memakai ayat ini seakan-akan menjadi alasan. Ini semua bukan tentang “kita” tapi “Dia”.
Baca juga : 6 KISAH MELULUHKAN HATI TENTANG ANAK-ANAK YANG MEMBANTU DAN MELAYANI ORANG LAIN
“Jangan kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi.”
Dalam bermasyarakat, orang bisa dengan mudah menghakimi orang lain tas perbuatannya. Tapi ayat tidak bisa dipakai seakan-akan untuk terbebas dari kesalahan, karena hanya Tuhan yang berhak menghakimi. Sehingga kita seakan membiarkan hal yang tidak benar terjadi.
Saat itu Matius menulis ayat ini agar orang lain menahan diri untuk menghakimi orang-orang disekitar mereka yang tanpa kesalahan atau sebab serius. Karena orang Farisi terlalu sibuk dengan hukum dan cenderung jadi menghakimi orang lain. Momin sendiri seringkali menemukan ayat ini di kolom komen pada medsos yang seringkali mengritik ajaran-ajaran yang salah.
Sebenarnya Alkitab tidak pernah melarang kita untuk memberikan teguran kepada orang yang bersalah agar mereka tidak terjerumus ke dalam dosa. Namun sebaiknya, janganlah kita menjadikan ayat ini sebagai pembenaran pada perbuatan yang sebenarnya kita sendiri tidak tahu kebenarannya.
“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan”
Ayat ini tidak bisa menjadi pembenaran saat terjadi KDRT. Wanita harus tunduk walaupun harus menerima kekerasan bahkan ada yang sampai pelecehan seksual oleh suaminya sendiri. Rasul Paulus justru ingin menjelaskan bagaimana kita harus saling mengasihi sebagai pasangan dalam Kristus.
Ironis saat suami memaksakan kepada istri, “Kamu harus melakukan X karena Alkitab mengatakan kalau istri harus tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan!” Sayangnya bagian X seringkali diisi dengan hubungan seksual yang dipaksakan, tugas rumah tangga, dll yang suami anggap sesuai.
Sumber : Crosswalk
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK