ARTICLE

Tue - Jun 19, 2018 / 3067 / Parenting

Waspada Anak Tumbuh Menjadi Seorang yang Kejam Karena Saat Kecil Berperilaku Seperti Ini

Hari ini ada berita heboh tentang seekor anjing yang dibunuh. Lah memang anjingnya salah apa? Ternyata usut punya usut sang mantan kekasih ini cemburu karena wanitanya sudah bersama dengan yang lain dan juga menyukai hewan peliharaannya. Tapi ya tidak begitu juga ya seharusnya, sampai harus membunuh.

Menyakiti orang lain atau makhluk hidup lainnya tanpa merasa bersalah bisa dikatakan sebagai perilaku manusia yang menyimpang. Mungkin sebagian besar dari kita tidak pernah menyangka bahwa gejala ini mulai terlihat ketika anak berusia 3 tahun.  Sayangnya tidak banyak yang menyadari hal ini, sampai akhirnya si anak dewasa dan semakin parah perilakunya.

Menurut J.M. Macdonald, seorang psikiatris di Amerika yang menganalisis perilaku dari 100 orang kriminal, ada 3 tanda perilaku anak yang memiliki probabilitas tinggi untuk melakukan kejahatan yang cukup kejam di masa depan.

Sumber: GreatSchools

1. Kekerasan pada hewan

Jika anak kerapkali “menyiksa” hewan peliharaan ataupun hewan liar, ketika Anda menegur dan memberitahukan bahwa perilaku itu salah kemudian mereka berubah dan tidak melakukan hal itu lagi, berarti Anda tidak perlu khawatir.

Tapi kalau anak secara brutal menyiksa hewan bahkan membunuhnya, ini saatnya Anda segera mengambil tindakan. Anak mengekspresikan kemarahannya lewat hewan yang tidak berdaya. Kita harus peka pada perkembangan mental anak-anak. Agar mereka tidak terus menerus melakukan hal yang salah, sampai pada akhirnya mereka mengganggap hal itu lumrah.

Baca juga: TIPS AMPUH MENGATASI HECTIC DAN PANIK DI PAGI HARI SAAT MENYIAPKAN SEGALANYA

2. Suka “membakar”

Piromania adalah gangguan kontrol impuls, yaitu kesulitan mengendalikan dorongan dari dalam diri untuk menyalakan api meskipun sudah tahu bahwa tindakan tersebut berbahaya. Setelah menyalakan api, mereka akan merasa puas.Penghinaan ataupun bully-an, tumbuh dengan orang tua yang melakukan kekerasan, bahkan pernah menjadi korban kekerasan bisa memicu anak untuk anak mengekspresikan frustasi dan kemarahannya dengan membakar sesuatu.

 

3. Mengompol

Memang tidak semua anak yang mengompol sampai dewasa itu mempunyai perilaku yang kejam saat dewasa. Tapi seorang anak akan memiliki “gangguan psikologis” ketika mereka dipermalukan, akhirnya jadi cepat marah dan tersinggung. Jika orang tua tidak segera peka dan bereaksi karena kondisi si anak, ini bisa membentuk anak bertumbuh ke arah yang salah.

Baca juga: ANAK ANDA PERUSAK? SEGERA GANTI ‘KACAMATA’ ANDA

Selain ketiga tanda diatas, ada 3 tanda lainnya yang memungkinkan anak tumbuh menjadi pribadi yang kejam saat dewasa:

1. Sering melanggar aturan

Semua orang pernah melanggar aturan, setidaknya sekali bukan? Tapi setelah kita melanggar, ada perasaan atau pemikiran yang berkecamuk mengatakan kalau apa yang kita lakukan itu tidak benar. Berbeda dengan anak-anak ini, mereka justru menikmati dan mendapatkan kesenangan dari itu.

 

Sumber: The Kids Logic

5. Berbohong tanpa penyesalan

Terkadang anak berbohong karena takut dihukum. Tapi kalau mereka berbohong, lalu memberikan mimik tanpa penyesalan dan dengan ekspresi percaya diri, mungkin ada yang salah dengan mereka. Anda perlu mencari tahu kenapa anak berbuat demikian.

Namun ketika anak tersebut tertangkap dan mulai marah bahkan histeris, bisa jadi itu adalah bentuk dari manipulasinya. Bukan karena mereka menyadari kesalahan, tapi karena kebohongannya terungkap. Sebaiknya Anda membawanya ke psikolog.

 

3. Bullying / Perundungan

Memang tidak semua pelaku bullying bisa menjadi orang yang kejam saat dewasa. Orang bisa menjadi pem-“bully” karena beberapa alasan: mungkin mereka membutuhkan perhatian, menunjukkan kekuatan, pernah melihat kekerasan yang dilakukan oleh orang tuanya, idolanya, dan masih banyak lagi. Apabila anak menghina atau mem-bully dan mereka menikmatinya, sebaiknya Anda mulai waspada dan bantu anak kembali ke jalan yang benar.

 

4. Tidak ada kepekaan sosial

Sumber: Daily Sun

Anak-anak ini tidak mudah menunjukkan rasa takut seperti anak-anak kebanyakan. Mereka bahkan tidak tahu apa itu belas kasihan.

 Jika anak tumbuh dengan kasih sayang dan diberikan dukungan oleh lingkungan serta keluarganya, secara psikologis mereka akan terbentuk dengan baik. Kemungkinan mereka menjadi orang yang kejam saat dewasa juga minim.

Orang tua punya tanggung jawab yang sangat besar bukan hanya untuk kesehatan anak tapi bagaimana anak bisa melihat dunia. SuperParents juga harus peka terhadap pertumbuhan psikologis mereka, terutama ketika anak tertekan di sekolah karena di-bully atau hal lainnya. Jika orang tua menyadari ada keanehan pada anak, segeralah meminta bantuan pada pakarnya.

Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.Amsal 22:6 (CC)

Sumber: dari berbagai sumber

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK BAGIKAN ARTIKEL INI.

Contasia Christie

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK