ARTICLE

Fri - Sep 20, 2024 / 190 / Daily Devotional

Tetap Mengucap Syukur Meski dalam Keterbatasan

Super Ayat

Matius 14:17-18 'Jawab mereka: 'Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.' Yesus berkata: 'Bawalah ke mari kepada-Ku.''

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai keterbatasan—baik dalam hal materi, waktu, tenaga, atau bahkan kemampuan. Kita merasa bahwa apa yang kita miliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Namun, melalui kisah Yesus memberi makan 5000 orang hanya dengan lima roti dan dua ikan, kita diajarkan satu hal penting: keterbatasan bukanlah alasan untuk tidak bersyukur. Justru di dalam keterbatasan, Tuhan dapat bekerja dengan luar biasa.

Ketika Yesus diberi lima roti dan dua ikan—jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah orang yang harus diberi makan—Dia tidak mengeluh. Sebaliknya, Dia mengucap syukur dan menyerahkan semuanya kepada Bapa. Tindakan sederhana ini mengawali mukjizat besar, di mana ribuan orang dapat makan hingga kenyang, bahkan masih ada sisa 12 keranjang penuh.

Belajar Bersyukur dalam Keterbatasan

Pesan utama dari kisah ini adalah bahwa apa pun yang kita miliki, sekecil atau sesedikit apa pun, jika disertai dengan rasa syukur, Tuhan dapat melipatgandakannya. Tuhan tidak meminta kita untuk selalu memiliki banyak atau berlimpah sebelum kita bisa bersyukur. Dia hanya meminta kita untuk percaya kepada-Nya, mengucap syukur, dan menyerahkan apa yang kita miliki, meskipun sedikit.

Rasa syukur dalam keterbatasan adalah wujud dari iman. Ketika kita bersyukur atas apa yang ada, kita mempercayai bahwa Tuhan dapat menggunakan hal kecil itu untuk menghasilkan sesuatu yang besar. Sama seperti Dia menggunakan lima roti dan dua ikan untuk memberi makan ribuan orang, Tuhan juga dapat menggunakan apa pun yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan kita dan orang-orang di sekitar kita.

BACA JUGASelalu Bersyukur Hingga Menerima Buah dari Ketaatan

Keterbatasan adalah Kesempatan untuk Mukjizat

Keterbatasan bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah mukjizat. Saat kita merasa tidak memiliki cukup, itu adalah momen di mana kita dapat melihat tangan Tuhan bekerja lebih nyata. Tuhan sering kali menunjukkan kuasa-Nya justru ketika kita berada di titik terendah, di mana kita merasa tidak mampu.

Yesus mengajarkan kita untuk bersyukur dalam situasi apa pun, bahkan ketika keadaan tampak mustahil. Dia menunjukkan bahwa syukur membuka pintu bagi mukjizat Tuhan. Ketika kita mengucap syukur atas yang sedikit, Tuhan tidak hanya mencukupi kebutuhan kita, tetapi bahkan melimpahkan berkat lebih dari yang kita bayangkan.

Untuk membantu anak-anak belajar bersyukur dalam segala situasi, ajak mereka untuk menghitung berkat sederhana setiap hari. Bisa berupa makanan yang mereka makan, keluarga yang mendukung mereka, atau teman-teman yang selalu ada. Tuliskan berkat-berkat ini ke dalam 'Toples Ucapan Syukur'. Ini mengajarkan anak-anak untuk melihat hal-hal kecil sebagai sesuatu yang berharga dan untuk selalu bersyukur atas apa pun yang mereka miliki.

Melalui kebiasaan ini, anak-anak diajak untuk menyadari bahwa meskipun mereka mungkin tidak memiliki segala sesuatu yang mereka inginkan, mereka selalu memiliki sesuatu untuk disyukuri. Dan dari sanalah mukjizat bisa dimulai—dari hati yang penuh syukur.

Yesus mengajarkan kita untuk tidak melihat keterbatasan sebagai penghalang, tetapi sebagai kesempatan bagi Tuhan untuk bekerja. Apa pun yang kita miliki saat ini, sekecil apa pun, bisa menjadi awal dari sebuah mukjizat jika kita bersyukur dan menyerahkannya kepada Tuhan. Mari belajar untuk selalu bersyukur dalam segala situasi, dan percaya bahwa Tuhan akan melipatgandakan berkat yang kita miliki, sama seperti Dia melipatgandakan lima roti dan dua ikan.

Apakah saat ini SuperParents sedang menghadapi kesulitan, ujian, keterbatasan yang membuat SuperParents merasa kuatir, putus asa dan ingin menyerah, menghadapi pergumulan dalam membimbing anak-anak atau mungkin menghadapi masalah lainnya yang membuat SuperParents sulit untuk bersyukur serta melihat kebaikan Tuhan dan SuperParents saat ini membutuhkan saran, dukungan maupun doa? SuperParents bisa langsung menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga, karena tim Konseling CBN selalu siap berdoa dan mendukung SuperParents. Jangan ragu untuk menghubungi tim kami sekarang juga!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK