Kemajuan teknologi seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, sangat membantu keseharian manusia, tapi di sisi lain bisa merugikan apalagi saat penggunaannya disalahgunakan. Seperti internet. Dari muda sampai yang tua kini merupakan pengguna internet. Namun sayangnya hal ini, disalahgunakan oleh beberapa orang untuk menjerumuskan generasi berikutnya, salah satunya dengan ‘pornografi’.
Menurut ecpatindonesia.org, ternyata ada 5 jenis eksploitasi seksual pada anak secara online. Nah kita sebagai orangtua harus sadar betul dan waspada agar anak kita tidak terpapar atau justru menjadi konsumen dari penyalahgunaan fungsi internet ini.
Baca juga : JANGAN MEMBENTAK ANAK YANG MENANGIS KARENA HAL INI!
Proses menjalin atau membangun suatu hubungan dengan anak melalui internet dan teknologi digital lain untuk memfasilitasi kontak seksual secara online atau offline dengan anak tersebut.
Pembuatan gambar seksual sendiri, atau sebagai penciptaan, pembagian dan penerusan gambar telanjang atau nyaris telanjang melalui telepon genggam atau internet.
Pemerasan yang dilakukan terhadap seseorang dengan bantuan gambar orang tersebut untuk mendapatkan imbalan seks, uang, atau keuntungan lain dari orang tersebut.
Baca juga : CARA AMPUH MENGATASI PERTENGKARAN DAN PERKELAHIAN ANAK
Aktivitas seksual tersebut pada saat yang sama, dikirim secara langsung atau dialirkan melalui internet dan ditonton oleh orang lain yang jaraknya jauh.
Istilah materi yang menampilkan kekerasan seksual pada anak (CSAM) lebih dipilih daripada istilah ‘pornografi anak’ untuk merujuk pada materi-materi yang menggambarkan aksi kekerasan seksual atau fokus pada alat kelamin anak.
Agar anak terhindar menjadi korban atau konsumen eksploitasi seksual ini, SuperParents hendaknya melakukan beberapa tips berikut:
Ayo kita sebagai orangtua lebih waspada terhadap perkembangan teknologi saat ini, terutama kebiasaan anak saat berselancar di internet. Jangan sampai anak salah melangkah! Ini adalah tanggung jawab kita bersama.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK