Sebentar lagi kita akan kembali ke kegiatan normal, walaupun memang belum semua wilayah di Indonesia bisa melakukannya. New normal atau kenormalan yang baru adalah kebiasaan baru yang kita lakukan untuk tetap menjalani hidup, yang mungkin berbeda dengan cara hidup kita sebelumnya. Nah apakah anak SuperParents sudah siap menghadapi kebiasaan baru ini?
Dilansir dari theasianparent.com, SuperParents perlu lho mempersiapkan anak-anak supaya mampu menghadapi new normal ini dengan baik karena dunia ini semakin dinamis. Akhir-akhir ini orang ramai memperbincangkan VUCA yang artinya Volatile (berubah-ubah), Uncertain (tidak pasti), Complex (kompleks), dan Ambiguous (ambigu).
Baca juga : SIAP HADAPI NEW NORMAL, YUK KITA SIAPKAN HAL INI SUPAYA ANAK DAN KELUARGA TETAP SEHAT!
Agar anak siap menghadapi dunia VUCA ini, mereka harus menumbuhkan sikap leadership (kepemimpinan) untuk memimpin diri sendiri agar disiplin menjalankannya. Setelah itu, Superparents bisa tanamkan mindset positif pada pikiran anak tentang kebiasaan baru yang akan mereka lakukan, caranya :
Melihat angka penderita Covid-19 yang masih cukup tinggi, anak tetap perlu menjaga kesehatannya dan orang-orang disekitarnya dengan melakukan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Seperti berpergian keluar rumah dengan masker, menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 m, bagi anak balita untuk tidak keluar rumah kecuali ada situasi genting, dsb.
New Normal mengharuskan semua orang untuk mempunyai kebiasaan yang baru. Oleh karena itu, ajarkan anak agar siap menghadapinya dan melakukannya sehari-hari. Misalnya rajin mencuci tangan, bersih-bersih setelah berpergian, dll.
Kalau anak ingin terus berkembang, dia harus mau terus belajar juga. Jangan sampai anak berpikiran kalau dia sudah merasa pintar, dia tidak lagi merasa perlu untuk belajar.
Baca juga : 5 CARA AMPUH MENGAJARKAN KEBERANIAN PADA ANAK! ADA KEGIATAN KREATIFNYA JUGA LHO
Superparents bisa mengajak anak untuk mencoba berbagai hal baru dan dukung mereka agar percaya pada kemampuannya.
Jangan salahkan anak jika mereka gagal. Justru sebagai orang tua kita perlu memotovasi mereka agar bisa bangkit dan belajar dari kegagalannya.
Yuk dorong anak untuk ‘berjuang’ sendiri terlebih dulu dibandingkan ‘ketergantungan bantuan dari orang tuanya’. Lihat saja, saat ini banyak orang yang kesulitan secara ekonomi karena pandemic Covid-19. Jika anak sudah terlatih sedari kecil untuk melihat peluang dan bekerja keras sampai mendapatkan hasil yang maksimal, maka percayalah masa seperti ini nantinya tidak akan begitu mempengaruhinya.
Ini ada kaitannya dengan poin yang keempat. Kemampuan anak ketika gagal atau berbuat salah, anak bisa berusaha untuk bangkit kembali.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK