ARTICLE

Fri - Feb 28, 2025 / 106 / Daily Devotional

Mengampuni Tak Ada Batasnya

Ayat Renungan:'Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali? Yesus berkata kepadanya: Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.' (Matius 18:21-22)

Pernahkah SuperParents merasa lelah mengampuni? Rasanya seperti déjà vu—kesalahan yang sama terus terulang. Mungkin pasangan yang berulang kali mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.

Anak yang terus mengabaikan nasihat meski telah diingatkan berkali-kali. Atau rekan kerja yang mengulangi kecerobohan yang sama berkali-kali.

Dalam hati, muncul suara, 'Sampai kapan aku harus sabar?' Atau, 'Apakah dia pantas buat dimaafin lagi?'

Yesus memahami perasaan itu. Itulah mengapa Dia menjawab pertanyaan Petrus dengan jawaban yang mengejutkan: 'Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.' Artinya? Pengampunan sejati tidak memiliki batas.

Mengampuni sekali mungkin mudah. Mengampuni dua kali bisa jadi masih sanggup. Tapi ketika kesalahan terus diulang, di situlah ujian sejati dimulai.

Namun, tahukah? Pengampunan tanpa batas bukan hanya soal memaafkan orang lain. Ini tentang membebaskan diri kita dari beban kebencian dan kekecewaan.

Tentu, ini bukan berarti kita mengabaikan kesalahan. Mengampuni tanpa batas bukan berarti mengizinkan perilaku buruk terus berlanjut. Namun, pengampunan adalah memilih untuk tidak membiarkan luka menguasai hati kita.

BACA JUGAMengampuni Diri Sendiri

Bagaimana Tetap Sabar dan Mengampuni Tanpa Lelah?

1. Ingat Bahwa Kita Pun Pernah Dimaafkan
Kita semua pernah membuat kesalahan, bukan? Jika Allah mengampuni kita tanpa batas, tidakkah kita juga dipanggil untuk melakukan hal yang sama?

2. Fokus pada Proses, Bukan Kesempurnaan
Orang berubah, tapi perubahan itu ada prosesnya. Anak belajar dari kesalahan. Pasangan dan rekan sekerja belajar memahami. Berikan waktu. Kesabaran kita mungkin adalah bagian penting dari pertumbuhan mereka.

3. Bangun Batasan yang Sehat
Mengampuni tanpa batas bukan berarti mengorbankan diri. Terkadang, kita perlu menetapkan batas untuk melindungi diri dan membantu orang lain belajar dari konsekuensi kesalahannya.

Renungkan

  • Coba renungkan: Apakah ada orang yang kesalahannya sulit kamu ampuni? Tuliskan perasaanmu dan doakan mereka.

  • Bicarakan dengan pasangan atau anak tentang perasaanmu dengan penuh kasih, bukan kemarahan.

  • Latih dirimu untuk merespons kesalahan dengan kesabaran. Ingat, setiap tindakan pengampunan adalah cerminan kasih Allah.

SuperParents, mengampuni tanpa batas memang melelahkan. Tapi percayalah, kasih yang bertahan di tengah luka dan pengampunan yang tetap diberikan meski hati lelah, akan melahirkan hubungan yang lebih kuat dan hati yang lebih bebas.

Karena pada akhirnya, pengampunan adalah pilihan kita untuk hidup tanpa beban, dengan hati yang ringan dan damai. Mari terus mengampuni, tanpa batas, seperti Allah telah mengampuni kita.

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan untuk bisa mengampuni seseorang, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG 

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK