Ayat: 'Tetapi ia menjadi marah dan tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan membujuk dia.' (Lukas 15:28-30)
Pernahkah kita merasa diperlakukan tidak adil? Mungkin saat di rumah, pasangan kita seolah lebih memihak anak daripada memahami perasaan kita.
Atau, di tempat kerja, ketika upaya keras kita seolah tak terlihat, sementara orang lain mendapatkan pujian. Rasanya tidak enak, bukan? Perasaan kecewa, marah, dan tersisih bercampur menjadi satu.
Dalam perumpamaan anak yang hilang, kita sering fokus pada sang anak bungsu yang kembali. Namun, mari lihat dari sudut pandang anak sulung. Ia merasa marah dan kecewa. 'Mengapa adikku yang telah menghabiskan harta dan hidup sembarangan justru disambut meriah? Aku yang setia dan bekerja keras malah diabaikan?'
Perasaan itu sangat manusiawi. Tetapi, pengampunan sejati juga mengajak kita untuk memahami perasaan tersebut dan belajar melewatinya.
1. Akui Perasaan Itu
Jangan menutupi perasaan cemburu atau tersisih. Katakan pada diri sendiri, 'Aku merasa ini tidak adil, dan itu wajar.' Namun, jangan biarkan perasaan itu berakar menjadi kepahitan.
2. Pahami Perspektif Orang Lain
Anak sulung lupa melihat perjuangan adiknya yang penuh penyesalan. Mungkin ada alasan mengapa seseorang mendapatkan perlakuan tertentu. Saat kita belajar melihat dari sudut pandang lain, kita akan lebih mudah memahami dan mengampuni.
BACA JUGA: Mengampuni Tak Ada Batasnya
3. Berbicara dengan Kasih
Jika perasaan itu mengganggu hubungan, sampaikan dengan cara yang baik. Dalam keluarga, diskusi dari hati ke hati akan membantu meruntuhkan dinding kecemburuan. 'Aku merasa sedih karena...' adalah kalimat sederhana yang bisa membuka jalan menuju pemahaman.
4. Percaya Bahwa Tuhan Melihat Semuanya
Terkadang, kita tidak mendapatkan pengakuan dari manusia. Namun, percayalah, Tuhan melihat setiap usaha dan kesetiaan kita. Pengampunan adalah cara untuk membebaskan hati dan membiarkan Tuhan yang memulihkan.
Renungkan: Apakah aku pernah merasa diperlakukan tidak adil oleh orang terdekat?
Tuliskan perasaan tersebut dan cobalah melihat dari sudut pandang mereka.
Lakukan tindakan sederhana sebagai bentuk pengampunan, seperti memulai percakapan atau memberikan senyuman.
SuperParents, mengampuni saat kita merasa diperlakukan tidak adil adalah tindakan luar biasa. Ini bukan hanya soal memaafkan orang lain, tetapi juga mengatasi pergumulan dalam diri sendiri.
Ketika kita memilih untuk mengampuni, kita membebaskan hati dari beban dan membuka jalan bagi damai sejahtera. Karena pada akhirnya, pengampunan adalah kunci untuk hidup yang penuh kedamaian, bahkan ketika dunia terasa tidak adil.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK