ARTICLE

Sat - Mar 22, 2025 / 103 / Daily Devotional

Mengakui Kebohongan dan Bertobat akan Membawa Perubahan Besar

Shalom SuperParents!
Siapa di antara kita yang gak pernah berbohong? Mungkin kita semua pernah melakukannya, entah itu bohong kecil atau besar. Tapi, pernahkah kita benar-benar merenungkan dampaknya?

Karena faktanya, bohong tak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri kita sendiri sebagai pelaku. Dalam 1 Yohanes 1:8, firman Tuhan mengingatkan kita, 'Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.'

Ayat ini mengajarkan bahwa mengakui dosa adalah langkah penting untuk mengalami pemulihan. Ketika kita jujur tentang kesalahan kita, misalnya kebohongan kita, maka kita membuka diri untuk menerima pengampunan dan kasih karunia Tuhan.

Sebagai orang tua, tentu kita sering merasa bahwa kita harus selalu tampil sempurna di depan anak-anak. Tapi, apa yang terjadi ketika kita justru melakukan kesalahan?

Misalnya, kita berbohong kepada anak tentang sesuatu yang sepele, seperti alasan mengapa kita tidak bisa menepati janji. Daripada mengakui kesalahan, kita sering memilih untuk menutupinya dengan alasan lain.

Perbuatan demikian justru tidak akan menjadi teladan yang baik untuk anak. Meskipun mereka mungkin tidak tahu bahwa kita berbohong, namun Tuhan tahu segalanya. Oleh karena itu, kita diajak untuk mengakui kebohongan atau kesalahan.

Mengakui kesalahan memang tidak mudah. Rasanya seperti mengikis harga diri kita. Tapi, justru di saat itulah kita menunjukkan kekuatan sejati. Ketika kita berani mengatakan, 'Maaf, Nak, Papa/Mama tadi berbohong. Sebenarnya, Papa/Mama lupa,' kita nggak hanya mengajarkan anak tentang kejujuran, tapi juga tentang kerendahan hati dan tanggung jawab.

BACA JUGAApa Kata Alkitab Tentang Berbohong?

Kisah Gehazi dalam Alkitab bisa menjadi pelajaran berharga. Gehazi berbohong kepada Nabi Elisa tentang uang dan hadiah yang diterimanya. Dia mungkin merasa bersalah, tapi dia nggak mengakui kesalahannya.

Akibatnya, dia harus menanggung konsekuensi yang berat. Sebagai orang tua, kita punya pilihan: terus menutupi kesalahan dan membiarkan rasa bersalah menggerogoti hati, atau berani mengakui dan meminta maaf. Pilihan kedua mungkin terasa berat, tapi itulah jalan menuju kebenaran dan kedamaian.

Mengakui kebohongan dan bertobat bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa kita ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Ini adalah proses yang membutuhkan keberanian, tapi hasilnya sepadan. Ketika kita jujur pada diri sendiri dan orang lain, kita membuka pintu bagi hubungan yang lebih sehat, baik dengan keluarga, teman, maupun dengan Tuhan.

Jadi, mari kita mulai dari hal kecil hari ini. Jika ada kesalahan yang belum kita akui, mari beranikan diri untuk mengakuinya. Tidak perlu menunggu sampai sempurna, karena tidak ada manusia yang sempurna.

Yang terpenting adalah niat kita untuk berubah dan menjadi lebih baik. Ingat, kebenaran itu membebaskan, dan langkah kecil kita hari ini bisa membawa perubahan besar bagi diri kita dan orang-orang di sekitar kita.

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK