“Adek hayo dimakan sayurnya. Nanti kalau abis, mama bolehin makan es krim. Oke?”
“Sayang, setelah bermain, tolong mainannya diberesin donk. Kalau rapih nanti mama beliin mobil-mobilan yang baru ya.”
Sebenarnya tidak salah, ini kan juga bentuk ungkapan kasih sayang ortu kepada anak. Sayangnya jika hal ini kerap kali dilakukan, justru tidak akan membantu anak untuk bertumbuh menjadi anak yang mandiri. Perbuatan kita malah menghantarkan anak menjadi ketergantungan atau bersikap pamrih atas segala hal yang ia lakukan.
Baca juga: HEBOH VIDEO IBU MENYIKSA ANAK KANDUNG! INI TIPS AGAR ORANG TUA BISA MENGENDALIKAN EMOSI
Nah alih-alih memberikan barang, makanan, ataupun sesuatu yang disukai anak sebagai bentuk reward atau atau hadiah yang terlihat seperti sogokan, lebih baik SuperParents memberikan dukungan kepada anak.
Dengan dukungan, selain orang tua berlatih untuk memotivasi anaknya, anak bisa memupuk motivasi secara alami di dalam dirinya. Jadi mereka akan melakukan hal ini atau itu bukan lantaran reward yang akan mereka dapatkan tetapi karena memang keinginan dari dalam diri sendiri untuk memberikan yang terbaik. Dukungan sebenarnya sudah cukup untuk anak, karena melibatkan emosi yang merupakan hal konkret dimana anak bisa merasakannya.
Lalu apa sih bedanya reward atau hadiah dengan dukungan?
1. Hadiah atau reward ini akan dijanjikan sebelum perilaku anak dilakukan, tujuannya untuk memanipulasi atau mengontrol anak.
2. Hadiah berupa sogokan pada anak hanya diukur dan ditetapkan orangtua.
3. Anak akan fokus pada faktor di luar dirinya.
4.Hadiah berupa sogohan pada anak ini akan diberikan saat anak sukses.
Baca juga: OH TERNYATA INI ALASANNYA KENAPA ORANG INDONESIA MUDAH SEKALI PERCAYA DENGAN HOAX
1. Memberikan dukungan pada anak, bersifat spontan karena mengekspresikan perasaan sayang pada anak.
2. Kenikmatan dari dalam atau berhubungan dengan diri anak (internal).
3. Dukungan ini akan disesuaikan dengan tingkat antusiasme anak.
4.Dukungan Parents ini akan diberikan dalam berbagai situasi, termasuk saat anak merasa kesulitan. (CC)
Sumber: id.theasianparent.com
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK