Sebagai orang tua, kita pasti pernah merasa sedih atau kecewa ketika tahu anak kita berbohong, bukan?
Entah itu tentang nilai ulangan yang disembunyikan, mainan yang hilang, mengatakan sudah cuci tangan padahal belum, mengaku sudah mengerjakan PR padahal belum atau alasan mengapa mereka terlambat pulang.
Tapi, sebelum marah atau kecewa, mari kita pahami dulu: mengapa anak mulai berbohong?
Takut Dihukum atau Dimarahi
Anak-anak sering berbohong karena takut akan konsekuensi dari kesalahan mereka. Mereka berpikir, “Kalau aku jujur, pasti dimarahi.”
Ingin Menyenangkan Orang Tua
Terkadang, anak berbohong karena tidak ingin mengecewakan orang tua. Misalnya, mereka bilang sudah mengerjakan PR padahal belum.
Meniru Perilaku Orang Dewasa
Anak adalah peniru ulung. Jika mereka melihat orang tua atau orang dewasa di sekitarnya berbohong, mereka mungkin akan menirunya.
Mencari Perhatian
Beberapa anak berbohong untuk mendapatkan perhatian, terutama jika mereka merasa kurang diperhatikan.
BACA JUGA: 6 Cara Ajarkan Anak Usia Dini Memahami Arti Berbohong
Jangan Langsung Marah, Tenang dan Dengar Alasannya
Ketika anak berbohong, cobalah untuk tidak langsung marah. Tanyakan dengan lembut mengapa mereka berbohong. Beri mereka ruang untuk jujur tanpa takut dihukum.
Jadilah Teladan
Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika kita ingin anak jujur, kita juga harus jujur dalam perkataan dan tindakan sehari-hari.
Beri Pemahaman tentang Konsekuensi
Jelaskan bahwa kebohongan, sekecil apa pun, bisa merusak kepercayaan. Beri contoh sederhana, seperti bagaimana rasanya jika teman mereka berbohong.
Apresiasi Kejujuran Mereka
Ketika anak jujur, apresiasi keberanian mereka. Katakan, “Mama/Papa bangga kamu jujur, meskipun itu tidak mudah.”
Buat Lingkungan yang Aman
Pastikan anak merasa aman untuk jujur. Katakan bahwa mereka tidak akan dihukum selama mereka berkata benar.
Ceritakan Kisah Inspiratif
Gunakan kisah-kisah Alkitab atau cerita sehari-hari yang mengajarkan pentingnya kejujuran. Misalnya, kisah Gehazi yang berbohong dan akibatnya.
Beri Konsekuensi yang Mendidik
Jika anak ketahuan berbohong, berikan konsekuensi yang mendidik, bukan menghukum dengan keras. Misalnya, jika mereka berbohong tentang mengerjakan PR, ajak mereka duduk bersama dan menyelesaikannya sebagai bentuk tanggung jawab.
Beri Penjelasan Sederhana
Jelaskan bahwa kejujuran adalah cara terbaik untuk membangun hubungan yang baik dengan Tuhan, keluarga, dan teman-teman.
Anak berbohong bukan karena mereka nakal, tetapi karena mereka sedang belajar tentang dunia dan konsekuensi dari tindakan mereka. Sebagai orang tua, tugas kita adalah membimbing mereka dengan kasih dan kesabaran.
Membangun kebiasaan jujur pada anak memang butuh waktu dan kesabaran. Tapi dengan bimbingan yang tepat, anak akan belajar bahwa kejujuran adalah nilai yang berharga dan harus selalu dijunjung tinggi.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK