Anak mulai bisa merasakan sakit hati dan memendam perasaan kira-kira sejak usia 3-4 tahun, meski mereka belum selalu bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.

Sebagai SuperParents, penting untuk mengenali tanda-tanda ini supaya kita bisa membantu anak belajar mengelola emosinya dengan baik. Salah satu cara yang efektif adalah mengajarkan kasih dan pengampunan sejak dini.

Kisah Yusuf dalam Alkitab adalah contoh yang sangat pas. Yusuf mengalami banyak hal sulit, termasuk dikhianati oleh saudara-saudaranya sendiri. Namun, ia memilih untuk mengampuni dan tetap menunjukkan kasih. Dari cerita ini, anak bisa belajar arti kasih dan pengampunan dalam hidup sehari-hari.

Apa yang Bisa Anak Pelajari dari Yusuf?

Kasih bisa tetap tumbuh meski kita pernah disakiti.
Yusuf tetap peduli dan membantu saudara-saudaranya meski pernah dikhianati.

Memaafkan itu membuat hati kita tenang.
Yusuf tidak menyimpan dendam, sehingga hatinya tetap damai dan kuat.

Kasih dan pengampunan memperbaiki hubungan.
Dengan memaafkan, Yusuf mengembalikan kedamaian dalam keluarganya.

Lalu Bagaimana Orang Tua Bisa Mengajarkan Kasih dan Pengampunan?

1. Cerita Kisah Yusuf dengan Bahasa yang Mudah Dimengerti

Gunakan bahasa yang sederhana dan ilustrasi yang menarik agar anak mudah memahami.

2. Beri Contoh Kasih dalam Kehidupan Sehari-hari

Tunjukkan sikap tolong-menolong dan berkata lembut dalam keluarga.

3. Ajak Anak Bicara tentang Perasaan

Tanyakan bagaimana rasanya saat disakiti dan bagaimana perasaan kalau kita memaafkan.

4. Latih Anak untuk Meminta Maaf dan Memaafkan

Bantu anak belajar mengakui kesalahan dan belajar memberi maaf kepada teman atau saudara.

5. Doakan Bersama agar Anak Diberi Hati yang Penuh Kasih

Ajarkan anak untuk berdoa minta kekuatan agar bisa mengasihi dan memaafkan.

SuperParents juga bisa menggunakan Creative Time sebagai media untuk membantu mereka bisa memaafkan loh, ini juga bisa dilakukan antara SuperParents dan anak.

BACA JUGA : Prakarya yang Menanamkan Sikap Mengampuni dan Tidak Saling Bersaing

Efesus 4:32
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sama seperti Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”

Kasih dan pengampunan adalah kunci untuk hidup damai dan bahagia. Melalui kisah Yusuf, anak belajar bahwa walau pernah disakiti, kita tetap bisa memilih mengasihi dan memaafkan. Sebagai orang tua, kita juga harus menjadi contoh nyata agar nilai ini benar-benar tertanam dalam hati anak.

Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam berkeluarga atau memiliki pertanyaan seputar parenting anak, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN.(klik disini) Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

 

Miranda Rachel

Penulis Konten

Share :