Sebagai orang tua, pasti ada momen di mana kita mendengar anak berkata sesuatu yang nggak sesuai kenyataan.
Itu wajar, terutama di usia dini, karena mereka masih belajar memahami apa itu kebohongan.
Tapi, tugas kita adalah membantu mereka mengerti kenapa berkata bohong itu nggak baik dan bagaimana selalu dapat berkata jujur.
Anak-anak usia dini kadang berbohong karena ingin menghindari masalah, menarik perhatian, atau sekadar bereksperimen dengan kata-kata.
Misalnya, mereka bilang, 'Aku nggak ambil biskuit,' padahal SuperParents melihat ada remah-remah biskuit di tangannya. Mereka mungkin berkata begitu karena takut dimarahi
Anak usia dini biasanya belum paham konsep abstrak seperti “bohong” atau “jujur”. Mulailah dengan menjelaskannya menggunakan contoh dari kejadian sehari-hari.
Misalnya: Nak, kebohongan itu seperti kalau kamu bilang sudah minum air putih padahal belum. Itu artinya kamu nggak berkata jujur.
Gunakan kata-kata yang dekat dengan pengalaman sehari-hari mereka agar mereka bisa memahami maksudnya.
Anak-anak sering bertanya “kenapa?” karena mereka butuh tahu dampaknya.
Coba beri penjelasan seperti “Kalau kamu sering bohong, nanti orang jadi nggak percaya sama kamu. Tapi kalau kamu selalu jujur, orang akan sayang dan percaya sama kamu.”
BACA JUGA: Anak Ini Pilih Berbohong Karna Takut Dipukul. Beryukur Kisah Superbook Ini Menyadarkan Dia
Gunakan situasi yang sering mereka alami untuk membantu mereka memahami.
Misalnya: Kalau kamu gak sengaja memecahkan gelas tapi bilang itu adik yang lakukan, itu namanya bohong. Papa/ Mama akan lebih senang kalau kamu jujur meskipun kamu salah, karena Tuhan suka kalau kita berkata jujur.
Pastikan mereka tahu bahwa berkata jujur lebih penting daripada menghindari hukuman.
SuperParents, anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Pastikan kita juga menunjukkan kejujuran dalam keseharian.
Contohnya: Jika anak kita melihat SuperParents salah menerima uang kembalian di kasir, kembalikan uangnya sambil berkata: “Kita harus jujur, karena itu yang Tuhan mau.”
Teladan kecil seperti ini akan tertanam di hati mereka.
Misalnya: “Terima kasih ya sudah jujur. Tuhan pasti bangga sama kamu karena kamu berani cerita yang sebenarnya.”
Ajak anak berdoa bersama untuk meminta Tuhan membantu mereka selalu berkata jujur. Doa sederhana seperti ini bisa jadi contoh:
“Tuhan Yesus, terima kasih sudah mengajarkan kami untuk berkata jujur. Tolong kami supaya selalu berkata benar dan tidak bohong. Amin.”
SuperParents, mengajarkan anak tentang kejujuran adalah proses yang membutuhkan kesabaran. Anak-anak tidak selalu langsung mengerti, tapi setiap penjelasan, contoh, dan teladan kita akan tertanam dalam hati mereka. Ingat, anak-anak belajar sedikit demi sedikit, jadi jangan menyerah!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK