ARTICLE

Fri - Sep 25, 2020 / 2435 / Sunday School

Hambatan Sekolah Minggu Kamu Tidak Bisa Bertumbuh Part 2

Kenapa sih sekolah minggu harus bertumbuh? Mungkin itu yang ada di benak kakak-kakak saat membaca part 1. Sebenarnya dengan adanya pertumbuhan di sekolah minggu, maka tidak hanya anak-anak semakin kuat imannya, mereka juga siap untuk mengamalkan firman Tuhan dalam kehidupan mereka. Selain itu, guru-guru sekolah minggu dan pelayan anak yang bergabung juga bisa menikmati pelayanan mereka.

Lalu hambatan apalagi yang mungkin saja terjadi di sekolah minggu pada gereja kakak? Yuk kita identifikasi selanjutnya.

  1. Kekurangan pelayan muda

Jika ini yang terjadi di gereja kakak, berarti regenerasi di gereja kurang berjalan atau tidak ada penjangkauan ke generasi selanjutnya. Semakin besar gap antara pelayan anak dengan yang dilayani, maka semakin besar pula kemungkinan akan ketidakpahaman dunia yang dialami oleh anak-anak sekolah minggu saat itu. Mungkin bagi pelayan dari generasi baby boomers (yang lahir tahun 1946-1960) tidak akan paham tentang bully yang dialami oleh anak-anak di media sosial. Padahal anak membutuhkan cara untuk mengatasi hal itu.

 Baca juga : HAMBATAN SEKOLAH MINGGU KAMU TIDAK BISA BERTUMBUH PART 1

  1. Asal saat merekrut pengajar dan pelayan anak

“Yang penting mereka mau dan terpanggil” atau malah ditunjuk. Ini bukanlah cara yang efektif untuk mengembangkan pelayanan sekolah minggu. Tapi jika hal ini sudah terlanjur dilakukan, maka kakak harus memfasilitasi para pelayan dalam training, membagi serta menjelaskan tugas, berbagi tips dan trik, dan mengapresiasi kesediaan mereka.

 

  1. Kurangnya pertumbuhan spiritual

Pertumbuhan kehadiran (kuantitas) harus berjalan berdampingan dengan pertumbuhan rohani anak (kualitas) juga. Jika anak-anak sekolah minggu bertumbuh secara rohani, mereka akan dengan senang hati mengajak teman-temannya yang belum aktif atau bahkan belum mengenal Tuhan untuk bergabung, belajar bersama. Guru sekolah minggu yang tergerak untuk melayani pun jadi bertambah karena semakin banyak yang tergugah.

 Baca juga : TIPS MEMILIH LAGU DAN MEMAKSIMALKAN PUJIAN DI SEKOLAH MINGGU

  1. Kekurangan ruangan

Disaat anak terlalu banyak dan umur yang bergabung beragam, eh ternyata ruangan menjadi kendala. Akhirnya semua anak dijadikan satu dengan gaya pengajaran yang sama. Alhasil, sekolah minggu menjadi begitu-begitu saja dan kurang menjangkau anak sesuai dengan usianya. Jika memang kakak mengalami kendala ini, kakak bisa membuat kelas jadi bergilir karena kebutuhan dan cara tiap tingkatan umur untuk belajar itu berbeda. Misalnya pagi jam 07.00-08.30 untuk kelas batita dan balita. Berlanjut ke kelas TK sampai SD awal (kelas kecil). Kemudian SD (kelas besar), dll.

Nah itulah semua permasalahan yang bisa menghambat perkembangan serta pertumbuhan sekolah minggu. Semoga di sekolah minggu kakak tidak mengalami salah satu hal ini ya. Jika ada yang pernah mengalaminya dan bisa menyelesaikannya, boleh lho sharing di kolom komentar di bawah ini.

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK