“Kok gitu sih ma? Anak-anak lain saja boleh, kenapa aku nggak?”
Wah adakah diantara Superparents yang paling bingung kalau anak sudah dikasih tahu, eh malah ngebantah. Mau berteriak dan membentaknya, nanti anaknya trauma. Mau diam saja nanti malah jadi memanjakannya. Ya lalu harus bagaimana donk ya?
Memang ada waktunya kita sebagai orang tua ataupun guru sekolah minggu bisa bersikap tegas kepada anak-anak. Apalagi kalau sudah berkaitan dengan nilai-nilai penting dalam kehidupan yang akan berdampak pada masa depan anak. Konsekuensi juga harus anak-anak ketahui sejak kecil lho. Oleh karena itu, dibawah ini ada beberapa kalimat bantahan yang seringkali terucap oleh anak dan cara menanggapinya:
Baca juga : 5 CARA MENGAJARKAN ANAK UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN HIKMAT TUHAN
Pernahkah Superparents mendengar kalimat ini terlontar dari mulut anak saat kita tidak mau menuruti keinginannya? Biasanya hal ini terjadi saat anak memiliki kakak atau adik. Dia melihat perlakuan yang berbeda antara dia dan saudaranya. Anak merasa kalau orang tua harus bisa bersikap adil, perlakuan yang sama dengan orang lain. Padahal kan adil bukan berarti harus sama.
Kasus dan respon : Anak kesal karena adiknya tidak diminta tolong untuk mencuci piring.
“Papa/ mama selalu berusaha bersikap adil kok untuk kamu dan adik. Tapi adil itu bukan berarti sama, karena kalian itu punya perbedaan dan kemampuan masing-masing. Kamu kan lebih tinggi dari adik, terus sudah bisa membersihkan piring. Adik karena belum begitu tinggi akan kesulitan mencuci piringnya. Dibantu ya sayang.”
Salah satu cara anak membantah orang tuanya adalah dengan membandingkannya dengan orang tua lain sebagai strategi negosiasi. Mereka berharap kita bisa berpikir ulang dan memperbolehkannya.
Kasus dan respon : Anak lain boleh pulang agak malam.
“Orang tua lain mungkin punya pertimbangan sendiri terhadap anaknya. Tapi kalau papa/mama, anak seumur kamu sebaiknya tidak pulang malam. Jam enam sore harus sudah di rumah, kan kamu saja belum buat tugas. Nanti terlalu capek nggak bagus nak.”
Baca juga : KENALI PSIKOLOGIS ANAK YANG NAKAL DAN HADAPI MEREKA DENGAN CARA INI
Semakin anak dewasa, mereka akan belajar membuat keputusannya sendiri. Bukan berarti mereka harus melakukan sesuatu di luar control orang tuanya.
Kasus dan respon : Anak ingin pergi, tapi orang tua harus mengantarnya.
“Papa/ mama mau memastikan kamu pergi dan pulang dengan aman sayang. Bukan karena nggak percaya sama kamu. Sekarang kamu jelaskan, nanti akan pergi sama siapa dan kemana… “
Pernah kan mendengar anak ngedumel padahal orang tuanya sedang bicara serius dengan mereka. Waduh rasanya jadi pengen marah dan akhirnya mengalah sama anak. Superparents bisa lho mengatakan, “Oke, papa/ mama sudah selesai bicaranya. Sekarang gentian kamu mau ngomong apa. Kalau kamu mau lakuin … … silakan lakukan. Tapi tanggung sendiri konsekuensinya ya.”
Nah itu beberapa pernyataan bantahan anak yang bisa kita respon dengan baik. Apakah ada bantahan anak yang lain lagi? Lalu bagaimana Superparents meresponnya? Yuk kita saling share di kolom komentar di bawah ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK