Pagi bilang mau ikut les, siang udah ogah-ogahan. Baru aja bilang setuju, eh sekarang berubah pikiran.Atau... jawabannya selalu, “Terserah deh…”.

SuperParents, pernah gak alami kejadian seperti ini? kalau pernah, kamu nggak sendirian. Anak-anak memang sedang belajar banyak hal: mengenal diri, mengambil keputusan, dan membentuk keyakinan. Tapi justru di usia inilah kita sebagai orangtua bisa menolong mereka. Bukan dengan memaksa, tapi dengan menanamkan nilai-nilai hidup yang kuat seperti keteguhan Daniel di tengah tekanan budaya Babel. Lalu, bagaimana caranya menumbuhkan anak yang gak mudah goyah? Yang tahu mana yang benar, dan berani berdiri untuk itu?

BACA JUGA : Mau Anakmu Tegar Hadapi Dunia? Ajarkan Doa yang Tak Goyah ala Daniel

Yuk, kita pelajari 3 langkah sederhana untuk mendidik anak yang teguh seperti Daniel.

1. Tanamkan Identitas Sejak Dini

Daniel tahu siapa dirinya bahkan saat nama dan lingkungannya diubah, hatinya tetap milik Tuhan.
Sebagai orangtua, kita bisa mulai dari hal sederhana: Ceritakan tentang siapa mereka di mata Tuhan.
- Ajak anak-anak berdoa dan baca Firman, bukan sebagai kewajiban, tapi hubungan.
- Identitas yang kuat akan membuat anak tidak mudah goyah saat dunia mencoba mengubah arah hidup mereka.

2. Teguhkan Prinsip Lewat Percakapan Sehari-hari

Daniel berani berkata “tidak” pada makanan raja karena prinsipnya jelas.Anak juga butuh prinsip dan prinsip itu dibangun dari keseharian.
Gunakan momen kecil untuk berdiskusi, misalnya:

“Kenapa kita harus jujur walau semua orang nyontek?”
“Apa yang Tuhan pikirkan tentang ini?”

Dengan begitu, hati anak terbiasa menimbang keputusan, bukan hanya ikut arus

3. Doakan dan Jadilah Teladan

Daniel punya kehidupan doa yang kokoh. Tapi jangan lupa: kemungkinan besar, itu dimulai dari rumah.

Doakan anak, bahkan saat mereka tidak tahu. Perlihatkan kehidupan iman yang nyata bukan yang sempurna, tapi yang terus bertumbuh. Anak mungkin tidak selalu mendengar nasihat kita, tapi mereka selalu mengamati hidup kita.

Mendidik anak yang teguh tidak terjadi dalam semalam. Tapi setiap benih kecil yang kita tanam hari ini akan tumbuh menjadi akar yang kuat di masa depan.Mari didik anak kita seperti Daniel berani, teguh, dan setia, di tengah dunia yang terus berubah.

Jika Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau membutuhkan bimbingan konseling, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling(klik disini) CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Miranda Rachel

Penulis Konten

Share :