Mon - Jun 02, 2025 / 64 / Daily Devotional

Berani Mengambil Langkah Iman seperti Ester

Ayat Renungan: 'Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” Ester 4:14 TB

Ada banyak momen di mana kita merasa Tuhan menaruh suatu misi dalam hati kita:

Ingin memulai percakapan tentang iman dengan anak, tapi takut tidak tahu caranya.
Mau mengubah kebiasaan keluarga (seperti mengurangi screen time), tapi khawatir dianggap terlalu strict.
Terpanggil untuk keluar dari zona nyaman (misal: memulai sebuah bisnis atau pekerjaan baru), tapi ragu apakah kita mampu.

Ester pun awalnya merasa takut. Dia hanyalah seorang gadis biasa yang tiba-tiba menjadi ratu, dan saat bangsanya terancam, dia dihadapkan pada pilihan: diam atau mengambil risiko demi menyelamatkan banyak orang. Namun, Mordekhai mengingatkannya: 'Siapa tahu, mungkin justru untuk saat seperti ini engkau ada di posisi(ratu) ini?'

Mengapa Kita Sering Ragu?

Takut gagal – 'Bagaimana jika usaha saya tidak berhasil?'
Tidak percaya diri – 'Saya hanya orang biasa, mana bisa membuat perubahan?'
Terlalu fokus pada hambatan – 'Ini terlalu berat, saya tidak punya sumber daya.'

Ingat: Tuhan tidak pernah memanggil kita tanpa menyediakan kekuatan. Ester akhirnya berani menghadap raja—dan Tuhan membuka jalan ajaib!

Langkah-Langkah Kecil yang Bisa Kita Lakukan

1. Dengarkan Bisikan-Nya di Tengah Kesibukan

Di antara jadwal yang padat, luangkan 5 menit untuk bertanya:
'Tuhan, apa yang Engkau ingin aku lakukan hari ini?'

BACA JUGA: Saat Luka, Konflik, dan Air Mata Dipakai Tuhan untuk Mengubah Kita

2. Berdoalah dengan Jujur Seperti Ester

Ester tidak berdoa dengan kata-kata indah. Dia berpuasa dan berseru dalam ketakutan. Kita pun boleh berkata:
'Tuhan, aku takut. Tapi jika Engkau menyertaiku, aku mau mencoba.'

3. Melangkah Meski Kaki Masih Gemetar

Keberanian bukan berarti tidak ada rasa takut. Keberanian adalah tetap melangkah meski takut.

Pertanyaan untuk direnungkan:

Apa yang selama ini kita tunda karena takut? Bisakah kita membicarakannya (lewat doa) dengan Tuhan hari ini?
Bagaimana kita bisa menunjukkan pada anak bahwa iman bukan tentang tidak pernah ragu, tapi tentang percaya meski ragu?

Ratu Ester juga pernah merasa takut. Tapi lewat dorongan Mordekhai, ia diingatkan bahwa Tuhan menempatkannya sebagai ratu bukan tanpa alasan. Mungkin justru untuk saat seperti itu—Tuhan ingin memakainya menyelamatkan bangsanya.

Begitu pula kita. Kita bukan orang tua dari anak-anak kita secara kebetulan. Tuhan menempatkan kita di keluarga ini, bahkan situasi sulit ini—untuk satu alasan yang lebih besar dari yang kita pikirkan.