Sun - Jun 01, 2025 / 121 / Daily Devotional

Saat Luka, Konflik, dan Air Mata Dipakai Tuhan untuk Mengubah Kita

Ayat Renungan:

“....”Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.”” Kejadian 32:28

Pernah nggak sih, SuperParents merasa capek banget sama konflik hidup yang terus datang silih berganti? Entah itu masalah sama pasangan, anak-anak, temen sekerja, masalah keuangan yang pas-pasan, atau bahkan konflik dalam hati yang nggak pernah benar-benar kita ungkapkan ke siapa pun.

Yakub juga pernah mengalami hal serupa. Ia bukan orang yang sempurna. Ia menipu, ia lari dari tanggung jawab, bahkan takut menghadapi kakaknya sendiri karena kesalahan di masa lalu. Tapi justru di tengah ketakutannya, Yakub memilih untuk bergumul. Ia tidak lari lagi. Ia bertahan. Ia berjuang. Dan di situlah Tuhan datang menemuinya.

Perjumpaan Yakub dengan Tuhan mengubah segalanya. Dari seorang penipu, ia berubah menjadi Israel—seorang yang menang karena berani menghadapi proses, bukan karena lari dari masalah.

Tuhan gak pernah menjanjikan kita hidup tanpa konflik. Tapi Ia berjanji, setiap konflik akan membentuk kita menjadi pribadi yang baru.

Mungkin saat ini, SuperParents sedang menghadapi konflik batin: kenapa ini harus terjadi? Kenapa saya harus alami ini? Mengapa pernikahan terasa hambar? Kita semua punya pertanyaan dan pergumulan masing-masing. Tapi jangan buru-buru menyerah.

BACA JUGA: Ketika Maaf Mengubah Segalanya

Tuhan seringkali memakai konflik untuk membentuk kita. Bukan untuk menghancurkan, tapi untuk menguatkan. Bukan untuk mempermalukan, tapi untuk memurnikan hati dan niat kita sebagai orang tua.

Yakub menang bukan karena dia kuat, tapi karena dia bertahan dan membuka hati untuk diubahkan oleh Tuhan. Dan kita pun bisa menang dalam konflik jika kita mau jujur menghadapi luka, mau belajar dari proses, dan mengizinkan Tuhan masuk ke dalam setiap area kehidupan kita—termasuk yang paling gelap sekalipun.

Renungan hari ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan proses kita.

Jangan remehkan konflik. Di balik air mata, ada karakter yang sedang dibentuk. Di balik rasa lelah, ada pribadi yang sedang diperlengkapi untuk menjadi berkat yang lebih besar.

Mari datang kepada Tuhan, bukan untuk minta jalan pintas, tapi untuk minta hati yang kuat melewati semua proses ini.

Doa:
Tuhan, aku percaya Engkau sedang bekerja di tengah konflik yang aku alami. Ubah hatiku. Bentuk aku menjadi pribadi yang lebih kuat dan penuh kasih, seperti Engkau membentuk Yakub menjadi Israel. Amin.