Saat Natal, anak dibombardir dengan banyak kegiatan-kegiatan yang seru dan menyenangkan. Hal ini bisa membuat mereka melupakan makna dan pesan Natal itu sendiri karena sibuk dengan kegiatan duniawinya. Lalu bagaimana seharusnya kita mengajarkan esensi Natal yang sebenarnya?

Nah kakak guru sekolah minggu dan orang tua bisa menyampaikan pesan Natalnya seperti ini:

1. Sejarah Natal

Kisah-kisah tentang Santa Clause atau orang baik hati yang mau berbagi melalui kado Natal, bisa membuat anak sulit membedakan mana yang fantasi maupun kenyataan. Sehingga bisa saja muncul gagasan bahwa Tuhan Yesus adalah Santa Clause yang baik hati.

Justru penting bagi anak untuk lebih memahami kelahiran Tuhan Yesus sendiri, dan untuk apa Ia datang ke dunia. Jika kakak ingin mengisahkan kelahiran Tuhan Yesus, pastikan kakak sendiri memahami bagaimana cara menyampaikannya bahwa kisah ini nyata kepada anak.

 

2. Natal Merayakan Kedatangan Tuhan

Natal merayakan fakta bahwa, dalam kelahiran bayi Yesus , Tuhan datang kepada kita. Matius 1:23 mengatakan - 'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel' --yang berarti: Allah menyertai kita.

Sedangkan Filipi 2:7 berisi – “melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” Intinya adalah ketika Yesus, Allah Putra, menjadi daging untuk tinggal di antara kita, menanggung dosa kita ke atas diri-Nya, dan menanggung hukuman yang pantas kita terima.

 Baca juga : 4 GAYA PENGASUHAN DAN DISIPLIN ANAK YANG EFEKTIF SERTA SESUAI FIRMAN TUHAN

3. Natal terhubung dengan Paskah

Jelaskan kepada anak bahwa Natal itu adalah rangkaian peristiwa yang sama sampai menuju Paskah. Karena Kristus datang ke dunia untuk satu tujuan utama, yaitu mati dan bangkit kembali sebagai pemenang. Ia datang demi menebus dosa kita, manusia. Untuk itu penting bagi anak mengetahui ayat Yohanes 3: 16 yang berbunyi – “Karena begitu besar kasih  Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

 

4. Kita memberi karena Tuhan yang meneladaninya

Natal biasanya dikomersialkan dengan aktivitas hadiah dan berbelanja akhir tahun. Tapi jangan sampai hal ini merusak makna Natal yang sebenarnya karena anak jadi sibuk mencari hadiah. Ajarkanlah kepada anak bahwa Natal itu justru kita sudah menerima hadiah paling berharga di dunia ini, yaitu YESUS. Kita memberi kepada orang lain di hari Natal, karena Allah terlebih dulu memberikan putra tunggal-Nya yang berharga kepada kita.

 Baca juga : RAHASIA MENDIDIK DAN MEMBESARKAN ANAK AGAR SUKSES DI MASA DEPAN

5. Kelahiran Yesus menyatakan rahmat Tuhan

Efesus 2:8-9 menyatakan – “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;  itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan kita datang karena kasih karunia melalui iman . Kristus, dalam kasih dan belas kasihan-Nya, dengan cuma-cuma menawarkan kemurahan-Nya bagi kita. Saat kita menyadari hal ini, kelahiran-Nya menjadi pengingat yang jelas akan kasih karunia Allah.

Contasia C

Content Writer Coordinator

Share :