 
 
                            Superparents, kadang makna Natal justru tersamar oleh hal-hal yang kelihatan saja. Seperti pohon Natal, hadiah atau kado Natal, Kue atau Sinter Class. Padahal, Natal sejatinya bukan tentang gemerlapnya pohon, tetapi tentang terang yang datang ke dunia melalui kelahiran Yesus.
Anak-anak mudah tersentuh oleh kisah. Luangkan waktu membaca atau menonton kisah kelahiran Yesus bersama mereka. Ceritakan dengan nada lembut dan penuh kasih, agar mereka merasakan bahwa Natal adalah kisah cinta Tuhan untuk manusia.
Daripada fokus pada hadiah, ajak anak menuliskan hal-hal yang mereka syukuri tahun ini. Tulisan kecil itu bisa ditempel di pohon Natal sebagai “daun syukur” — sederhana, tapi bermakna.
Ajak anak membungkus hadiah kecil untuk orang lain — mungkin teman, guru, atau tetangga. Saat mereka belajar memberi, mereka juga belajar bahwa kasih tidak berhenti di diri sendiri.
BACA JUGA : Menunggu dengan Iman, Menyambut dengan Sukacita
Sebelum membuka kado atau makan malam, undang anak untuk berdoa bersama. Biarkan mereka yang memimpin doa sederhana: “Terima kasih Tuhan Yesus, karena Engkau sudah datang untuk kami.”
Anak belajar bukan dari nasihat, tapi dari contoh. Saat orangtua saling mengasihi, memaafkan, dan peduli satu sama lain, anak pun akan mengerti makna Natal yang sebenarnya: kasih yang hidup.
Natal adalah kesempatan untuk memperkenalkan Yesus sebagai sumber kasih dan damai. Bukan dengan hal besar, tapi lewat momen sederhana yang dilakukan dengan hati.
 
								   
									Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK