Ketika anak-anak mendengar kata pahlawan, mungkin yang terbayang di benak mereka adalah tokoh berkekuatan super yang bisa terbang, memegang pedang, atau menyelamatkan dunia dari kejahatan.
Namun, Yesus datang dengan cara yang berbeda. Ia tidak datang dengan kekuatan duniawi, melainkan dengan kasih yang mengubah hati manusia.
Yesus menunjukkan bahwa pahlawan sejati adalah mereka yang berani mengasihi, melayani, dan taat kepada Tuhan, meski dunia tidak mengerti. Dan inilah nilai yang perlu kita tanamkan pada anak-anak sejak dini.
Yesus tidak hanya mengasihi orang yang baik, tetapi juga mereka yang menolak dan menghina-Nya. Ia berbicara dengan wanita Samaria, makan bersama pemungut cukai, dan merangkul anak-anak kecil.
Kasih-Nya tidak terbatas.
SuperParents bisa mulai dari hal sederhana: ajak anak berbagi makanan, menolong teman yang berbeda latar belakang, atau berkata lembut kepada siapa pun karena kasih Yesus tidak pernah pilih-pilih.
Dalam Yohanes 13:5, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya — padahal Ia adalah Tuhan! Kerendahan hati Yesus mengajarkan bahwa melayani adalah kehormatan, bukan kewajiban.
Ajarkan anak untuk melakukan hal kecil tanpa disuruh: membantu Mama menyiapkan meja makan, membereskan mainan, atau menolong temannya. Saat mereka melayani dengan sukacita, mereka sedang belajar meneladani Yesus.
Saat disalib, Yesus berdoa:
“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34)
Ia tidak membalas kejahatan dengan kebencian. Ajak anak untuk belajar berkata: “Aku maafkan kamu,” walau masih terasa sakit. Jelaskan bahwa mengampuni bukan berarti lemah, tapi kuat karena Yesus pun melakukan hal yang sama.
BACA JUGA : 7 Pribadi Yesus yang Bisa Kita Jadikan Teladan
Yesus selalu berdoa sebelum mengambil keputusan penting. Ia mengajarkan bahwa doa bukan formalitas, tapi hubungan yang dekat dengan Bapa.
SuperParents bisa membuat rutinitas kecil: doa bersama sebelum tidur atau doa singkat sebelum sekolah. Ajarkan bahwa Tuhan selalu mau mendengarkan, sekecil apa pun doa mereka.
Yesus tidak takut menegur kemunafikan atau ketidakadilan, bahkan jika itu membuat banyak orang tidak suka. Ia berdiri di atas kebenaran dengan kasih.
Latih anak untuk tetap jujur, walau sulit. Misalnya, mengakui kesalahan tanpa takut dimarahi. Karena keberanian sejati bukan soal berani melawan orang lain, tapi berani melakukan yang benar.
Meneladani Yesus bukan sekadar mengenal kisah-Nya, tapi meniru hati-Nya.
Anak-anak belajar lewat contoh yang mereka lihat setiap hari cara kita berbicara, bersikap, dan memperlakukan orang lain. Saat kita meneladani Yesus di rumah, mereka pun akan belajar menjadi pahlawan kecil yang membawa kasih di mana pun mereka berada.
Yuk, SuperParents, bantu anak-anak mengenal Yesus bukan hanya lewat cerita Alkitab, tapi lewat teladan kasih dan kerendahan hati yang mereka lihat dari kita setiap hari!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK