SuperParents, setiap anak pasti akan menghadapi masa-masa sulit. Entah itu saat menghadapi ujian di sekolah, saat dimusuhi teman, atau ketika mereka merasa takut akan sesuatu yang belum mereka pahami. Dalam momen seperti itu, siapa yang mereka cari lebih dulu? Orang tua? Teman? Atau... Tuhan?
Kisah Ratu Ester yang kita baca dalam Alkitab memberi kita pelajaran tentang apa yang perlu kita ajarkan kepada anak: berdoa sebelum mengambil langkah besar. Sebelum menghadap raja dan menyelamatkan bangsanya, Ester berpuasa dan berdoa (Ester 4:16). Ia tahu, kekuatan sejatinya bukan dari dirinya sendiri, tapi dari Tuhan.
Lalu bagaimana kita bisa mengajarkan kebiasaan berdoa ini kepada anak sejak dini? Yuk, kita mulai dengan langkah-langkah sederhana ini:
Gunakan waktu santai mungkin bisa sebelum tidur untuk membacakan kisah Ratu Ester dari Alkitab Anak. Tekankan bagaimana Ester merasa takut, tapi memilih untuk berdoa dan percaya pada Tuhan. Anak-anak belajar banyak dari cerita. Apalagi jika kita membawakannya dengan ekspresi dan suara yang menyenangkan.
Saat anak bingung memilih teman bermain, takut tampil di depan kelas, atau sedih karena sesuatu, ajak dia untuk berdoa bersama. Tidak perlu panjang. Cukup dengan gaya anak-anak yang sederhana, “Tuhan Yesus, tolong aku supaya berani dan tenang, ya. Amin.” Dengan begitu, anak belajar bahwa doa bukan hanya “kewajiban” tapi tempat aman untuk bersandar.
BACA JUGA: Kalau Anak Bertengkar, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?
Tentukan waktu tetap setiap hari untuk berdoa bersama—bisa pagi, malam, atau sebelum sekolah. Di momen ini, tanyakan apa yang sedang membuat anak cemas atau takut. Biarkan mereka mengungkapkan isi hatinya kepada Tuhan dengan kata-kata mereka sendiri.
Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat SuperParents berdoa ketika bingung atau menghadapi masalah, mereka akan meniru. Biarkan anak tahu bahwa kita pun butuh Tuhan. Dengan begitu, mereka tidak merasa sendiri dalam pergumulannya.
Saat anak mau berdoa sendiri atau mengajak kita berdoa, pujilah. “Mama bangga kamu ingat berdoa dulu,” atau “Tuhan pasti senang kamu datang kepada-Nya.” Ini akan menumbuhkan rasa percaya diri anak bahwa doa mereka pun berarti.
Mengajarkan anak berdoa saat kesulitan bukan tentang menciptakan rutinitas kaku, tapi menanamkan kesadaran bahwa Tuhan adalah tempat pertama yang kita tuju, bukan terakhir.
Seperti Ester, anak-anak kita pun bisa bertumbuh menjadi pribadi yang kuat, berani, dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai setiap langkah mereka.
Selamat menanamkan kebiasaan berdoa pada anak, SuperParents! Tuhan Memberkati
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK