ARTICLE

Wed - Jun 06, 2018 / 2496 / Parenting

Darurat Intoleransi Pada Generasi Anak! Ini yang Bisa Gereja dan Keluarga Lakukan

Membuat keluarga-keluarga muda menjadi rajin datang ke gereja bahkan menjangkau orang-orang disekitarnya dengan kasih Tuhan, bukanlah tema yang mudah untuk beberapa gereja. Membuat mereka merasa memiliki keterikatan secara kekeluargaan di gereja adalah salah satu PR besar, apalagi berharap mereka bisa memberitakan Injil di sekitar lingkungannya.

Diperlukan cara yang efektif dan inovatif untuk membuat keluarga milenial ini secara praktis bia memberitakan Injil. Nah caranya bisa dengan seperti ini:

 

1. Hangat dan Toleransi

Sumber: Fimela.com

Cara ini paling tepat dilakukan saat ini lho. Gereja saya sendiri sudah melakukannya bertahun-tahun dengan lingkungan sekitar. Namanya “Buka Puasa Bersama” (BukBer). Ini memang program gereja untuk memelihara kerukunan antar umat beragama.

Baca juga: TANAMKAN TOLERANSI PADA ANAK SEJAK DINI DENGAN TIPS BERIKUT INI

Biasanya, keluarga-keluarga yang mau terlibat dikumpulkan dan dibagi tugas untuk memasak makanan berbuka. Di hari-H, mereka akan membawa makanan tersebut dan menyantapnya bersama-sama keluarga lain yang berbeda agama sambil bercengkrama. Kehangatan dan kebersamaan yang tercipta di acara ini mampu juga mengajarkan kepada anak tentang hasil dari toleransi dan bagaimana kasih itu bisa menyatukan kita semua.

 

2. Berbuat Baik secara Acak (BBA).

Sumber: Mind Wonder

Setiap minggunya, Anda bisa mengumpulkan keluarga-keluarga di gereja untuk diberikan amplop yang bertuliskan “Misi Rahasia BBA (Berbuat Baik secara Acak)”. Di dalam amplop tersebut tertulis daftar misi yang perlu dilakukan oleh keluarga tersebut selama seminggu dan alasannya. Anda juga bisa menyelipkan undangan untuk mengundang orang-orang disekitarnya agar bisa bergabung dan beribadah bersama.

Contoh daftarnya :

  1. Memberikan kue atau makanan ke tetangga.
  2. Memberikan bantuan kepada orang disekitar yang membutuhkan.
  3. Membuat kartu atau karangan bunga untuk dikirimkan kepada orang-orang yang sedang sakit, sendirian, ditinggalkan orang terkasih dan rindu kehangatan rumah.
  4. Dan masih banyak kebaikan lainnya.

Setelah keluarga-keluarga tersebut menyelesaikan misinya, mereka bisa mengirimkan foto kegiatan itu ke email atau ponsel Anda. Setelah terkumpul, buatlah album dan bisa di posting ke media sosial (setelah dipilah). Mereka bisa memviralkannya dengan memberikan hashtag dan membuatnya menular ke keluarga-keluarga lainnya.

Setiap minggunya, keluarga pasti tertarik dan bersemangat untuk mendapatkan misi selanjutnya. Anda juga bisa menjelaskan kepada mereka bahwa anak harus dilibatkan dalam misi ini agar mereka juga bisa belajar.

 

3. Kotak Berkat

Sumber:KWCH

Anda bisa juga menginisiasi pembuatan “kotak berkat” dengan melibatkan keluarga-keluarga di gereja dan membangun hubungan yang erat bersama mereka. Berikan periode pemberiannya, misalnya 3 bulan sekali. Caranya mudah. Libatkan keluarga-keluarga untuk mengumpulkan makanan, pakaian, obat-obatan, peralatan sekolah, dan hal lainnya kemudian dimasukkan kedalam kotak.

Data siapa saja keluarga yang berhak menerima kotak berkat tersebut. Bagikan kotak tersebut kepada keluarga lain yang membutuhkan.

 

4. PANDAN

Sumber: Christian Book And Toys

Pandan adalah singkatan dari “Sepenuhnya Mengandalkan Tuhan”. Ayo ajarkan anak untuk menjangkau teman-teman di sekitarnya dengan membagikan “alat pengingat PANDAN”. Anda bisa menggunakan apapun sebagai alat ini, kalau bisa yang seringkali digunakan anak-anak, misalnya pulpen, pensil, tempat pensil, dan lainnya.

Baca juga: DARI “BELIEBER” JADI “BELIEVER” (ORANG PERCAYA), JUSTIN MULAI BERANI MENYATAKAN IMANNYA

Bagikan kepada anak-anak saat bersekolah minggu sambil jelaskan bahwa ini adalah pengingat agar mereka selalu mengandalkan Tuhan dalam segala kegiatan. Anak akan mendapatkan 2 alat, yang satu untuk dirinya sendiri dan satunya lagi untuk temannya. Mereka bisa memberikan alat ini sambil menjelaskan ke temannya agar juga selalu mengandalkan Tuhan. Anda sebagai guru sekolah Minggu, bisa mengajak orang tua untuk membantu mereka.

 

5. Open House

Sumber: Kompas.com

Adanya bom di beberapa gereja akhir-akhir ini membuat orang-orang menjadi paranoid dan semakin tertutup dengan dunia luar. Demi keamanan, gereja akhirnya punya penjagaan yang berlapis. Tapi sayangnya karena ketakutan, kita jadi lupa tugas yang seharusnya diemban, yaitu memberitakan Injil sampai keujung bumi.

Saya pernah menonton di televisi tentang “Wisata Rumah Ibadah” yang digagas oleh beberapa pihak, seperti Sekar Nusa Penjaga Budaya, Pemprov DKI Jakarta, Komunitas Bhineka, Komunitas Perempuan Bersuara, PALYJA, Dinas Perhubungan Jakarta Sister Hood Gigs Movement dan The Asia Foundation. Nah bagaimana dengan kita? Kenapa tidak mengadakan kegiatan ini kan?

Kita bisa membuka pintu gereja agar anak-anak bisa mengajak teman-temannya untuk mengerti arti toleransi antarumat beragama. Ditemani oleh keluarga masing-masing, anak diajak untuk melihat apa saja yang ada di gereja, mendengarkan pesan dari gembala atau pemimpin gereja tentang menjaga perdamaian, kasih, dan lainnya. (CC)

Contasia Christie

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK