Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah. Apalagi berhasil mengasuh mereka hingga menjadi orang yang sukses. Tapi tidak ada hal yang mustahil. Kalau SuperParents mau terus belajar menjadi orang tua yang baik dan menjadi berkat bagi keluarganya pasti bisa menghasilkan anak-anak yang sukses dan berguna saat dewasa.
Hal ini yang dialami oleh seorang ibu di negeri Tiongkok yang bernama Chen Mei Ling. Ia adalah seorang penyanyi di negeri tirai bambu tersebut. Ia memiliki 3 anak yang sudah lulus kuliah. Dan ketiganya lulus dari Universitas Standford. Kita pasti jadi bertanya-tanya ya, bagaimana caranya ia mendidik anak-anaknya sampai meraih impian mereka?
Ternyata Ia membeberkan 10 hal yang sebaiknya tidak orang tua lakukan dalam mendidik anaknya:
Jika SuperParents melakukan hal ini, anak menjadi tidak percaya diri. Ia tidak berani menunjukkan bakatnya. Padahal meyakinkan diri sendiri bahwa memiliki kemampuan itu sangat penting. Bisa saja anak menyakiti dan merendahkan orang lain.
Sebaiknya jangan memberikan barang sebagai bentuk pujian, seperti mainan. Setelah 2-3 minggu mereka akan bosan dan tidak mau bermain lagi, karena memang benda bukan teman selamanya. Bujuklah anak dengan reward sesuatu yang berkaitan dengan ‘hubungan keluarga’. Biarkan anak merasa dekat dengan keluarganya.
Ada seorang ibu yang pernah bertanya padanya karena anaknya tidak mau mandi. Akhirnya Mei Ling menganjurkan kalau anak ibu tersebut perempuan, ibu tersebut bisa membujuk anaknya mandi dengan kata, “Kalau kamu mandi, nanti boleh membantu ibu berdandan.”
Sumber: The Practical Perfeccionista
Banyak orang tua yang suka membatasi waktu anaknya, lalu menyusunnya sendiri. Contohnya setelah membuat PR baru boleh bermain. Sebenarnya anggaplah PR itu adalah waktu bermain bagi mereka. Main = belajar. Tidak perlu dipisahkan antara bermain dan belajar.
Misalkan pada waktu hujan, oh tidak usah belajar. Ayo keluar dan bermain. Taruh daun diatas genangan air, daun mana yang lebih cepat meluncur. Lalu SuperParents bisa bertanya pada anak, “Kenapa bisa turun hujan ya?”. Biarkan mereka mencari jawabannya sendiri lewat keseruan dalam bermain.
Memberikan kelas tambahan atau les pelajaran demi mendapatkan nilai yang baik ternyata tidak begitu baik dampaknya untuk anak. Mereka akan berpikir bahwa belajar itu hanya untuk mendapatkan nilai. Padahal biaya les mereka bisa disimpan dan dipakai untuk berwisata bersama dengan keluarga.
class='img-responsive'
Mengambil keputusan adalah hal yang penting. Sejak kecil, Mei Ling seringkali melatih anak-anaknya untuk mengambil keputusan. Misalnya pada saat pergi ke toko es krim, anak harus memilih sendiri. Ketika anaknya sudah lulus SMA ingin melanjutkan kuliah ke kampus C. Padahal orang tua sendiri ingin agar anaknya memilih kampus A/B yang lebih baik.
Biarkan saja anak memilih kampus tersebut, tapi juga sambil orang tua pantau kelebihannya. Ternyata di kampus tersebut ada hal yang bisa melatihnya bertanggung jawab. Akhirnya sang anak mempunyai prestasi yang baik. Pilihan mereka benar.
Baca juga:
DARIPADA SEMAKIN MEMBERONTAK, GUNAKAN 3 AYAT INI SEBAGAI PEDOMAN MENASIHATI ANAK
5 HAL MENDASAR YANG DIBUTUHKAN OLEH SETIAP ANAK DARI IBUNYA
6 CARA AMPUH MENGAJARKAN FIRMAN TUHAN KEPADA ANAK SEDARI DINI
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK