ARTICLE

Wed - Nov 29, 2017 / 3142 /

Penting! Gereja Perlu Menjangkau Kaum Laki-laki Muda, Ini Alasannya

“Mencari laki-laki lajang di gereja itu lebih susah dibandingkan diluar sana. Habis mereka tidak suka ke gereja sih. Kalaupun ada masih jauh dari kriteria lah.” Itulah salah satu kalimat jawaban dari pertanyaan “kenapa kalian mencari jodoh di luar gereja?” yang pernah ditanyakan kepada beberapa remaja perempuan di gereja saya.

 Ternyata setelah saya ajukan pertanyaan tersebut di kantor lamapun mendapatkan jawaban yang sama. Lalu kemana para lelaki ini? Apakah gereja sudah tidak sebegitu menarik lagi, sehingga mereka berkeliaran entah kemana di hari minggu? Hehehe…

Penyusutan jumlah laki-laki yang menghadiri ibadah gereja secara tak sadar telah menimbulkan keresahan bagi kaum perempuan lajang. Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh YouGov yang dipimpin oleh David Pullinger, seorang pria lajang Kristen menunjukkan bahwa jumlah perempuan ternyata memang setengah lebih banyak dibanding jumlah laki-laki yang setidaknya menghadiri ibadah gereja sebulan sekali. Hasil penelitian ini menunjukkan rasio gender dalam gereja yang begitu timpang memang!

Jadi, untuk beberapa alasan, perempuan lajang jauh lebih tertarik pergi ke gereja dibandingkan laki-laki. Kenapa begitu? Penelitian sebelumnya menemukan bahwa hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan lajang Kristen, diantaranya adalah:

 

 

1. Laki-laki lebih tertarik menghadiri gereja tradisional.

Meskipun secara keseluruhan data statistik menunjukkan bahwa ada lebih banyak perempuan lajang daripada laki-laki lajang yang rajin ke gereja, hal itu ternyata tidak terjadi secara menyeluruh di semua gereja. Di beberapa daerah, misalnya, ditemukan fakta yang menarik bahwa laki-laki ternyata lebih cenderung menghadiri jenis gereja tradisional dibanding perempuan yang sebagian besar lebih menyukai gereja-gereja yang sudah modern. Inilah informasi lain yang perlu diketahui dari fenomena kealpaan banyak laki-laki Kristen di gereja-gereja jaman ini.

 

2. Laki-laki Kristen cenderung anti sosial.

Selain itu, laki-laki Kristen juga diketahui memiliki cara berbeda dalam menjalani masa-masa lajang mereka. Secara umum, laki-laki lajang kurang menikmati adanya interaksi sosial. Mereka cenderung mengingini interaksi sosial yang jauh lebih sedikit.

 

3. Laki-laki sulit menghadapi masa lajang.

Hal lain yang perlu diketahui dari laki-laki Kristen adalah sulitnya mereka dalam melewati masa lajang sendiri tanpa pasangan. Mereka akan cenderung mengikuti dorongan keinginan sendiri saat masih sendiri. Sementara jika mereka sudah memiliki pasangan atau sudah menikah, mereka akan cenderung mengikuti pasangannya.

Karena itu pula, kita tak perlu heran jika tingkat kerohanian cowok lajang memang jauh lebih rendah dibanding perempuan yang cenderung justru menikmati hidup di masa-masa mereka masih sendiri dan belum terikat hubungan.

 

4. Laki-laki Kristen mencari gereja yang sesuai dengan kepribadiannya.

Gereja yang fokus dalam keluarga akan menjadi gereja yang begitu sulit dimasuki oleh anak muda, khususnya para cowok. Bahkan, ketika gereja tidak menaruh perhatian kepada anak muda, bisa dipastikan laki-laki lajang akan malas ke gereja tersebut.

 

Apakah penjelasan di atas sudah menjawab pertanyaan besar di atas? Jika kita sudah menyadari hal ini, maka saatnya gereja bisa bertindak dan bergerak menjangkau kembali kaum laki-laki muda gereja dan memberi mereka perhatian khusus di tengah-tengah pelayanan. Sebab bagaimana pun, laki-laki berperan besar dalam sebuah gereja.

Sumber : Jawaban.com

Baca juga:

HARI-HARI TERASA SULIT, BACA 7 AYAT ALKITAB INI YUK SUPAYA BISA KUAT

TIDAK PERLU LAGI STRES DAN KHAWATIR, INI 5 CARA AGAR SUPERMOM BISA TETAP BAHAGIA

TOLAK JADI GURU MEMBOSANKAN! INI 5 CARA JADI GURU YANG MENYENANGKAN

KLIK SHARE TO FACEBOOK UNTUK KAMU BAGIKAN ARTIKEL INI.

Superbook Admin

Official Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK