Sudah sepuluh tahun, Vany tidak pernah ke gereja. Orang tuanya melarang dia dan kedua adiknya untuk beribadah di gereja. Tapi suatu Minggu, Vany ikut dengan anak-anak sekolah minggu yang sering bermain di halaman gereja dekat rumahnya. Dia tertarik melihat mereka yang rajin beribadah di GBI Efata Sampali, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca juga : SI KECIL BERHATI BESAR

Gereja ini sudah memakai kurikulum Superbook sejak Januari 2017. Dan di April 2019, saat Paskah tiba, anak-anak sekolah minggu GBI Efata Sampali ini belajar tentang ‘Kasih Terbesar’ dari kurikulum Superbook. Vany yang ikut hadir belajar bagaimana Tuhan Yesus rela berkorban untuk menebus dosa manusia. Vany jadi mengerti bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi dia dan keluarganya. Dia kemudian berdoa memohon pengampunan untuk ayah, ibu, dan adik-adiknya. Inilah pertama kalinya dia mendoakan orang tuanya.

Pada minggu berikutnya, Vany mulai mengajak kedua adiknya ke gereja. Awalnya ibunya melarang. Tapi karena melihat perubahan dalam hidup Vany, seperti lebih rajin, mau membantu orang tua, dan sayang kepada adik-adiknya, akhirnya ibunya mengizinkan mereka. Sebenarnya Vany ingin semua anggota keluarganya bisa mengenal Tuhan Yesus, tidak hanya adiknya saja.

Baca juga : KESAL KEPADA IBU, ADIKNYA MENJADI PELAMPIASAN

Vany terus mendoakan ibunya agar mau ke gereja. Dia juga selalu bilang pada ibunya, bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi ibunya dan mau mengampuni dosa ibunya. Ternyata doa Vany pun terjawab! Ibunya mau datang ke gereja dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya. Selain itu, ibunya juga melakukan penyerahan anak. Kini Vany aktif melayani di gereja sebagai penari.

Contasia Christie

Content Writer