Ernes Pinta Silvian Laoli berasal dari keluarga yang pas-pasan. Hanya ada satu handphone yang digunakan secara bergantian oleh Pinta dan kakaknya. Handphone ini mereka gunakan untuk belajar sekaligus mengerjakan tugas sekolah di masa pandemi. Tapi karena hanya satu, mereka jadi sering berebut dan bertengkar.

Tak jarang Pinta akhirnya berkata kasar karena kesal dengan kakaknya,” Dasar orang egois! Bukan punyamu itu HP. Bukan cuma kamu yang kerjain tugas.”

Selain bertengkar karena handphone, kakaknya juga sering menyuruh-nyuruh Pinta mengerjakan pekerjaan rumah yang seharusnya kakaknya kerjakan. Belum lagi, kakaknya juga suka melampiaskan kekesalannya saat dimarahi orang tua dengan mencubit atau memarahi Pinta. Sikap kakaknya ini membuat Pinta menjadi kesal dan jengkel.

Baca juga : AKU TIDAK MAU MENGAMPUNI KALAU BAPAK TIDAK BERUBAH

Akhirnya, di suatu Minggu, Pinta belajar di sekolah minggu online Superbook. Pinta yang biasaya bersekolah minggu di Gereja Kristen Baithani Jemaat Yesus Kristus, Gunung Sitoli belajar dari kisah Penyangkalan Petrus. Kisah ini menyadarkannya bahwa Tuhan Yesus saja mau mengampuni Petrus, yang sudah menyangkal-Nya. Tuhan juga sudah mengampuni Pinta yang seringkali berbuat salah dan menjengkelkan Dia.

Mulai saat itulah, Pinta berkomitmen untuk mengampuni kakaknya dan lebih sabar menghadapi sikap kakaknya yang menjengkelkan, karena ia sudah terlebih dulu diampuni oleh Tuhan Yesus. Mamanya juga sangat bersyukur karena sekarang melihat Pinta menjadi lebih dewasa dan pertengkaran dengan kakaknya sudah berkurang.

Anda ingin semakin anak diberkati dan mengenal Tuhan Yesus dalam hidupnya? Ayo dukung pelayanan kami lewat kurikulum Superbook di daerah-daerah. klik di bawah ini.

SAYA DUKUNG

Diah Indarwati

Fasilitator Nias