Salah satu bagian penting gereja yang sering terlupakan adalah sekolah minggu. Padahal sekolah minggu itu penting bagi regenerasi gereja, namun nyatanya mereka lebih berpikir bagaimana bisa mengembangkan kaum remaja dan dewasanya.
Sebenarnya jika dipikir-pikir, kalau sedari mereka kecil sudah jatuh cinta pada gereja tersebut dan pengajaran firman Tuhannya mengakar, mereka akan bertahan bahkan mengembangkannya sampai dewasa. Sayangnya inilah yang dikesampingkan, sehingga membuat pelayanan sekolah minggu tidak berkembang.
Tapi bukan hanya pemahaman itu saja yang mempengaruhi ketidakberkembangan sekolah minggu. Ada 7 faktor lainnya seperti:
Karena pelayanan ini dinomor sekiankan oleh gereja, akhirnya dana yang dialokasikan untuk kegiatan sekolah minggupun menjadi terbatas. Gereja lebih sibuk melayani orang dewasa dan investasi besar-besaran untuk itu. Inilah yang membuat kegiatan sekolah minggu menjadi biasa-biasa saja.
Kalaupun mau ada acara khusus, guru sekolah minggu atau pengurusnya akan mencari dana melalui orang tua maupun berjualan demi mendapatkan dana. Inilah juga yang menjadi timpang. Seakan pada saat event (misalnya Natal dan Paskah), sekolah minggu menjadi penting dan seru padahal yang dibutuhkan pertumbuhan iman anak. Bukan hanya betapa asyiknya sekolah minggu.
Sebaiknya sekolah minggu juga mendapatkan perhatian. Pertumbuhan iman anak itu penting karena di masa emas itulah, manusia mudah dibentuk dan paham akan kasih Tuhan. “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku , jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah.” (Matius10: 14B)
Di beberapa gereja yang saya jumpai, mayoritas guru sekolah minggunya (GSM) adalah jemaat yang berumur 30-50an tahun. Memang ada yang remaja dan dewasa muda, namun jumlahnya tidak terlalu banyak. Ini diakibatkan karena regenerasi pelayan yang berjalan lambat.
Banyak anak remaja dan dewasa muda tertarik dengan pelayanan yang bisa mengaktualisasikan diri. Sementara GSM senior juga tidak punya waktu untuk membimbing GSM junior yang membutuhkan arahan karena mereka belum berpengalaman dengan anak-anak.
Inilah yang membuat anak remaja atau dewasa muda akhirnya tidak tertarik untuk bergabung. Lagipula mengurus anak itu sulit dibandingkan meluapkan talenta seperti menyanyi, menari, dan bermain musik. Perlu kesabaran dan ketelatenan khusus.
Ini berkaitan dengan komitmen GSM saat mereka memutuskan untuk bergabung dalam pelayanan sekolah minggu. Jika memang sudah dari awal berkomitmen dan mempunyai hati untuk mengembangkan anak-anak dan membantu mereka mengenal Tuhan Yesus lebih dalam, pastilah mereka bisa mengatur waktunya dengan baik.
GSM tetap akan memiliki waktu untuk pekerjaan atau sekolahnya, dan pada hari sabtu akan dipakai untuk mempersiapkan pengajaran. Hari minggu akan mereka khususkan untuk melayani anak-anak. Malah lebih baik lagi jika GSM bisa mempersiapkan bahan sejak seminggu sebelumnya.
(Lanjut ke artikel berikutnya)
Baca juga:
TERNYATA INI LHO PENGHALANG DOA KITA DIKABULKAN OLEH TUHAN
7 DOA YANG PERLU DIPANJATKAN UNTUK KEBERLANGSUNGAN SEKOLAH MINGGU
ANAK ITU SPESIAL DI MATA TUHAN KARENA MEREKA MEMPUNYAI HAL INI
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK