ARTICLE

Tue - Oct 29, 2024 / 761 / Parenting

Anak Mudah Tantrum Karena Kecanduan Gadget: Kenali Penyebab dan Cara Atasinya

Saat ini, banyak orang tua memberikan gadget kepada anak sebagai hiburan atau pengalih perhatian. Memang, gadget bisa menjadi alat yang praktis untuk membuat anak tenang atau sibuk sejenak.

Namun, penggunaan gadget yang terlalu sering dan berlebihan bisa membawa dampak buruk, terutama ketika anak jadi terbiasa dan bergantung pada gadget. Salah satu dampak yang cukup serius adalah munculnya perilaku tantrum ketika anak tidak diberikan gadget atau dilarang menggunakannya.

Tantrum karena gadget sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan pola perilaku dan respons otak mereka terhadap stimulasi digital. Berikut beberapa alasan utama kenapa tantrum ini bisa terjadi:

1. Kecanduan Stimulasi Instan

Gadget menyediakan hiburan yang sangat cepat dan instan, seperti video pendek, game, atau aplikasi yang penuh warna dan suara menarik. Ketika anak terbiasa dengan stimulasi seperti ini, otak mereka melepaskan hormon dopamin, yang membuat mereka merasa senang. Lama-kelamaan, anak bisa “kecanduan” dopamin ini, sehingga ketika gadgetnya diambil atau dibatasi, mereka merasa tidak nyaman dan frustrasi, hal ini yang memicu tantrum.

2. Ketidakmampuan Mengelola Emosi

Anak-anak, terutama yang masih kecil, belum sepenuhnya memahami cara mengelola emosi mereka. Ketika mereka merasa kecewa karena tidak bisa mendapatkan sesuatu (seperti gadget), mereka mungkin tidak tahu bagaimana mengatasi perasaan itu selain menangis atau marah. Karena gadget sering dijadikan “pengalih” atau “penenang” oleh banyak orang tua, sehingga saat diambil, anak tidak tahu bagaimana menenangkan diri mereka sendiri.

3. Kehilangan Sumber Hiburan Utama

Gadget bagi anak-anak sering kali menjadi sumber hiburan utama. Sehingga ketika gadget itu diambil atau dibatasi, anak merasa kehilangan kesenangan mereka, apalagi jika mereka belum punya alternatif lain yang bisa mengalihkan perhatian. Ini juga bisa menjadi alasan kenapa anak menjadi rewel dan tantrum, karena mereka kehilangan “sumber hiburan” yang selama ini membuat mereka sibuk dan senang.

BACA JUGA6 Dampak Tersembunyi Gadget pada Pola Pikir Anak: Apakah SuperParents Sudah Tahu?

4. Tidak Terdapat Batasan yang Konsisten

Jika anak terbiasa bermain gadget tanpa aturan yang jelas, maka ketika tiba-tiba ada aturan atau larangan, mereka akan merasa kaget dan sulit menerima perubahan tersebut. Tantrum bisa menjadi cara anak “mengungkapkan” protes terhadap perubahan mendadak ini. Konsistensi dalam menetapkan batasan waktu bermain gadget penting agar anak tidak merasa bingung dengan aturan yang berubah-ubah.

5. Kurangnya Aktivitas Fisik dan Sosial

Anak yang terlalu sering bermain gadget biasanya jarang melakukan aktivitas fisik atau berinteraksi sosial secara langsung. Ini membuat mereka kesulitan mengalihkan energi dan perhatian mereka ke kegiatan lain yang lebih produktif, sehingga mudah tantrum ketika gadget dilarang. Dengan begitu banyak waktu di depan layar, anak kurang kesempatan untuk mengembangkan minat pada hal-hal lain yang juga bisa membuat mereka senang.

Cara Mencegah Tantrum karena Gadget

Agar tidak terjadi ketergantungan berlebihan pada gadget, ada beberapa langkah yang bisa SuperParents lakukan:

1. Tetapkan aturan jelas dan konsisten tentang durasi dan waktu penggunaan gadget.

2. Alihkan perhatian mereka dengan menyediakan aktivitas menarik lain, seperti bermain di luar atau permainan edukatif.

3. Ajari anak mengelola emosi dengan memberi mereka dukungan saat merasa kecewa dan validasi perasaannya.

4. Berikan contoh penggunaan gadget yang sehat, misalnya dengan tidak selalu menggunakan gadget di depan anak tanpa alasan penting.

Kesadaran Orang Tua adalah Kunci

Mengatasi ketergantungan gadget pada anak memang tidak mudah, tapi sangat mungkin dilakukan. Yang terpenting adalah SuperParents memiliki kesadaran akan dampak negatif yang bisa terjadi jika anak dibiarkan terlalu lama bermain gadget. Dengan ketegasan dan konsistensi, SuperParents bisa membantu anak mengembangkan kebiasaan yang lebih sehat tanpa bergantung pada gadget.

Tonton video di bawah ini agar SuperParents dapat lebih bijak memberikan gadget pada anak-anak!

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK