Pernahkah Superparents merasa gagal menjadi orang tua? Mimin sendiri pernah merasakannya setelah melahirkan anak pertama. Mungkin tidak sedikit dari kita yang merasakannya. Dihantui perasaan bersalah, tidak mampu, dan lainnya. Faktanya hal itu wajar dirasakan oleh orang tua, terutama pasangan baru. Justru melalui perasaan itulah kita belajar untuk terus memberikan yang terbaik bagi keluarga dan anak-anak kita.
Agar Superparents tidak terpuruk terus dengan perasaan telah gagal menjadi orang tua, yuk kenali hal-hal apa saja yang biasanya menjadi penyebabnya.
Baca juga : MEMASUKI TAHUN BARU, YUK AJARKAN ANAK DUA CARA BERSYUKUR INI!
Misalnya anak terjatuh saat kita lengah, anak terluka, keguguran, dan banyak hal lainnya.
Saat Superparents sedang sibuk, kadang anak yang butuh perhatian kita justru malah menjadi tempat luapan emosi kita. Padahal mereka belum mengerti kondisi orang tuanya.
Rasa bersalah muncul saat anak menginginkan sesuatu tapi kita belum bisa memberikannya kepada mereka. Atau kita sebagai orang tua tidak mengerti apa yang terbaik untuk anak dan lebih mengatur serta membentuk mereka sesuai dengan yang kita inginkan. Sayangnya anak justru tidak bahagia dan terpuruk.
Hal ini biasanya lebih dirasakan oleh Superparents yang bekerja. Saat bekerja, otomatis anak akan diasuh oleh orang lain dan bisa membuat mereka memiliki kedekatan yang lebih erat dibanding kita sebagai orang tuanya.
Kita tidak bisa membandingkan cara asuh orang lain dengan cara asuh kita. Hal yang paling menyakitkan adalah ketika orang lain menilai cara asuh kita buruk dan tidak seharusnya dilakukan.
Baca juga : LANGKAH-LANGKAH YANG WAJIB DIAJARKARKAN KE ANAK AGAR MEREKA BISA MEMBUAT KEPUTUSAN!
Hal yang sangat penting dilakukan Superparents pertama kalinya adalah mengevaluasi diri. Alih-alih terjebak dalam emosi negatif, sebaiknya kita mengevaluasi cara kita melihat situasi ini. Kemudian ingatlah beberapa hal ini :
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK