ARTICLE

Wed - Dec 08, 2021 / 906 / Parenting

Uniknya Menangani Anak yang Tantrum atau Meluapkan Emosi

Siapa yang anaknya di rumah masih suka tantrum? Tantrum tuh seperti apa momin? Tantrum itu biasanya anak luapkan dengan menangis sampai jejeritan, merengek, atau marah-marah tidak jelas. Lucunya, tantrum atau badai perasaan ini sering orang tua larang. Sehingga akhirnya ‘mengendap’ dan tetap ada dalam hati anak.

Hal ini akhirnya membuat anak tidak lega dan bisa ‘meledak’ lagi sewaktu-waktu. Ledakan itu bisa berupa perilaku negatif, seperti melawan orang tua, sulit menerima saat kita mengatakan ‘tidak’/ ‘nanti ya’ kepadanya.

Lalu apa yang harus dilakukan?

Perbolehkan anak meluapkan tantrumnya/ perasaan itu, dan latih diri kita sebagai Superparents untuk bisa menerimanya. Tapi tetap jaga ya superparents, jangan sampai tantrumnya melukai dirinya atau orang lain.

Baca juga : 5 PADU PADAN PAKAIAN YANG BISA KELUARGA PAKAI DI HARI NATAL

  1. Ucapkan ‘hai selamat datang badai emosi. Mama/papa tahu kehadiranmu untuk memberikan pesan’.
  2. Akui perasaan anak itu memang ada dengan berkata, “Mama/papa tahu kamu lagi kesel ya, karena mama/papa sibuk terus.” Atau “Mama/papa tahu kamu pengen banget ya permen itu.”
  3. Tapi batasi perilakunya seperti, “Nanti setelah mama/papa selesai kerja, yuk kita main bareng.” Atau “Tapi kalau terlalu banyak makan permen, nanti gigi kamu bisa bolong lho. Sayang kan giginya.”

Setelah itu perasaan negatif anak akan menguap pergi. Akan ada kelegaan yang masuk ke dalam hati anak, setelah semula sesak karena emosi tidak bisa terluapkan.

Saat anak sudah merasa tidak sesak dengan segala emosi yang kita “paksa”untuk tidak boleh diluapkan dan disimpan dalam-dalam, anak akan lebih sukarela untuk nurut dengan kita. Anak akan seperti itu karena ia merasa bahwa perasaannya sudah mampu dipahami oleh orang tuanya. Tidak ada lagi perasaan negatif yang membuatnya ‘kepahitan’.

Baca juga : CIRI-CIRI ORANG TUA YANG BISA MEMBUAT ANAKNYA BAHAGIA SESUAI FIRMAN TUHAN

Ayo Superparents, kita belajar bersama untuk menerima tingkah ‘tantrum’ anak. Mereka perlu meluapkan emosinya dan belajar mengelolanya. Jika Superparents merasa aneh saat berbicara dengan anak seperti yang tadi momin ajarkan, itu wajar kok. Karena kita pasti saat kecil juga pernah merasakannya.

Bedanya apakah dulu kita diperbolehkan meluapkannya atau malah tidak juga. Namun yang jelas, kalau kita pernah merasakan parenting yang tidak baik dahulu, yuk kita putuskan rantainya di anak kita.

Jika Superparents merasa hubungan dengan anak sudah tidak lagi lancar, segera konsultasikan dengan psikolog ya. Atau bisa menghubungi Sahabat 24 untuk mendapatkan dukungan dalam doa. Klik di bawah ini.

SAYA MAU

Sumber : Rainbowcastle.id

 

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK