Ketidakpercayaan diri adalah sesuatu yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk tokoh-tokoh besar dalam Alkitab. Mereka juga pernah merasakan keraguan, takut, dan tidak yakin akan kemampuan mereka. Namun, dengan pertolongan Tuhan, mereka berhasil mengatasi rasa tidak percaya diri tersebut dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Berikut ini adalah beberapa tokoh Alkitab yang pernah mengalami ketidakpercayaan diri dan bagaimana mereka berhasil mengatasinya.

1. Musa

Ketidakpercayaan Diri:
Ketika Tuhan memanggil Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa merasa tidak yakin dengan kemampuannya. Ia beralasan bahwa ia tidak pandai bicara dan meminta Tuhan untuk mengutus orang lain (Keluaran 4:10-13).

Mengatasi:
Tuhan memberikan Musa tanda-tanda ajaib untuk membuktikan kekuasaan-Nya dan mengutus Harun, saudara Musa, untuk menjadi juru bicaranya. Dengan dukungan Tuhan, Musa akhirnya menjadi pemimpin besar yang membebaskan Israel dari perbudakan (Keluaran 4:14-17).

BACA JUGA: Menghadapi Kegagalan dengan Kepercayaan Diri

2. Gideon

Ketidakpercayaan Diri:
Gideon merasa tidak layak ketika Tuhan memanggilnya untuk membebaskan Israel dari penjajahan Midian. Ia menganggap dirinya sebagai yang terkecil dalam keluarganya dan keluarganya sebagai yang paling lemah di suku Manasye (Hakim-Hakim 6:15).

Mengatasi:
Tuhan meyakinkan Gideon bahwa Dia akan menyertai dan memberikan kemenangan. Gideon meminta beberapa tanda dari Tuhan untuk meyakinkan dirinya, dan Tuhan dengan sabar memberikannya. Akhirnya, Gideon memimpin pasukan Israel meraih kemenangan besar (Hakim-Hakim 6:36-40; 7:7-22).

3. Yeremia

Ketidakpercayaan Diri:
Ketika dipanggil untuk menjadi nabi, Yeremia merasa terlalu muda dan tidak tahu bagaimana berbicara di depan umum. Ia menyatakan ketidakmampuannya kepada Tuhan (Yeremia 1:6).

Mengatasi:
Tuhan meneguhkan Yeremia dengan janji-Nya bahwa Dia akan menyertainya dan menaruh firman-Nya di mulut Yeremia. Dengan keberanian yang diberikan Tuhan, Yeremia menjadi salah satu nabi terbesar dalam sejarah Israel (Yeremia 1:7-9).

4. Elisa

Ketidakpercayaan Diri:
Ketika nabi Elia dipanggil untuk diangkat ke surga dan mantel kenabian diberikan kepada Elisa, Elisa merasa tidak yakin bisa menggantikan Elia. Ia meminta bagian dua dari roh Elia sebagai bukti bahwa Tuhan benar-benar bersamanya (2 Raja-Raja 2:9-10).

Mengatasi:
Setelah Elia diangkat, Elisa memukul sungai Yordan dengan mantel Elia dan air terbelah, menunjukkan bahwa Roh Tuhan menyertai Elisa. Dengan kekuatan dan keberanian dari Tuhan, Elisa melakukan banyak mukjizat dan menjadi nabi yang dihormati (2 Raja-Raja 2:13-15).

BACA JUGA: Tips Membuat Anak Lebih Percaya Diri Part 1

5. Timotius

Ketidakpercayaan Diri:
Timotius, seorang pemimpin muda di gereja mula-mula, sering merasa takut dan ragu akan kemampuannya memimpin jemaat yang lebih tua dan berpengalaman. Rasul Paulus menyadari ketidakpercayaan diri ini (1 Timotius 4:12).

Mengatasi:
Paulus menasihati Timotius untuk tidak membiarkan orang meremehkannya karena usianya yang muda, tetapi menjadi teladan dalam iman dan kasih. Paulus juga mengingatkan Timotius bahwa Tuhan memberikan roh keberanian, bukan ketakutan. Dengan dukungan dan dorongan Paulus, Timotius mampu memimpin dengan percaya diri (2 Timotius 1:7).

Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa ketidakpercayaan diri adalah hal yang wajar, bahkan di antara tokoh-tokoh besar dalam Alkitab. Namun, dengan keyakinan kepada Tuhan dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita, kita bisa mengatasi ketidakpercayaan diri tersebut. Semoga cerita ini menginspirasi SuperParents, SuperTeachers dan anak-anak untuk selalu percaya bahwa dengan Tuhan di sisi kita, kita bisa mengatasi segala ketakutan dan keraguan.

Audreyline S. Candy

Penulis Konten

Share :