Pernah nggak berpikir, kalau kita doa biasanya diakhiri dengan kata ‘amin’. Atau kakak justru sudah menemukan jawabannya? Nah momin tergelitik nih, setelah kemarin dalam sebuah grup ada pertanyaan, kenapa sih kita harus mengatakan ‘amin’ di akhir doa. Mungkin ada kakak guru sekolah minggu yang belum tahu, atau justru mendapatkan pertanyaan dari anak sekolah minggunya.
Jika kita melihat KBBI, kata amin itu berarti terimalah; kabulkanlah; demikianlah hendaknya / terjadilah demikian. Amin sendiri adalah kosakata Indonesia yang diserap dari bahasa Arab. Dan kata serapan dari Arab ini punya makna yang sama dengan bahasa yang serumpun dengannya, yaitu Ibrani 'AMEN', alef - mem - nun. Leksikon Ibrani: verily, truly, amen, so be it, pasti! sungguh! benar! jadilah demikian! Kata Amen ini berjenis adverbia, menerangkan verba, yang dapat pula bermakna 'begitulah hendaknya, so be it' (Yeremia 11:5).
Baca juga : KENAPA SIH KITA HARUS TETAP BERDOA, KAN TUHAN MAHATAHU?
Hampir separuh penggunaan kata amin di perjanjian lama ada di Kitab Ulangan lho! Dalam tiap kasusnya, umat Israel sedang memberikan respon terhadap kutukan yang diberikan Allah atas dosa-dosa. Setiap pernyataannya diikuti kata, “dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin!” (Ulangan 27:15-26). Hal ini menjelaskan bahwa mereka menyetujui hukuman adil yang diberikan Allah
Kata amin juga berhubungan dengan puji syukur lho pada Perjanjian Lama di Alkitab. Seperti yang ada di Mazmur 89: 52, Mazmur 41:13, 1 Taw 16:36, dan Mazmur 106:48. Para penulis Perjanjian Baru juga menggunakan kata amin di akhir penulisannya. Seperti Rasul Yohanes menutup Injil dengan kata amin Wahyu, dimana kata itu muncul sembilan kali. Sedangkan Rasul Paulus berkata ‘amin’ pada ucapan berkat kepada gereja-gereja yang disuratinya, seperti yang dilakukan juga oleh Petrus, Yohanes, dan Yudas.
Baca juga : TIPS MELIBATKAN ANAK UNTUK AKTIF MELAYANI DI SEKOLAH MINGGU
Pada 1 Tawarikh 16:36, Mazmur 41:13; 72:19; 89:52; 106:48, maupun beberapa pernyataan di Perjanjian Baru, menunjukkan kata ‘amin’ seringkali digunakan sebagai penutup doa. Memang sih nggak semua doa yang tercatat ditutup dengan kata itu, seperti doa yang diucapkan Daud untuk Salomo atau doa penahbisan yang Salomo sampaikan pada waktu peresmian bait Allah (1 Raja-raja 8: 53-61).
Namun kalau diperhatikan, pada pernyataan Paulus di 1 Korintus 14:16, terlihat bahwa penggunaan kata amin itu merupakan kebiasaan orang-orang Kristen pada akhir doa. Jadi bisa dibilang saat kita mengatakan ‘AMIN’ di akhir sebuah doa, kita menyatakan keyakinan dan berharap semoga terjadi apa yang didoakan sesuai dengan kehendak Allah.
Dari berbagai sumber
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
