ARTICLE

Fri - Mar 14, 2025 / 97 / Daily Devotional

Saat Marah, Apa yang Seharusnya Dilakukan?

SuperParents, pernahkah merasa begitu kesal hingga ingin meledak?

Apalagi disaat anak-anak berulang kali melakukan kesalahan yang sama, pekerjaan rumah menumpuk, dan sepertinya semuanya terjadi bersamaan. Rasanya kesabaran kita benar-benar diuji.

Musa pun pernah mengalami hal serupa. Bangsa Israel terus mengeluh—mereka haus, lelah, dan tidak puas dengan apa yang mereka miliki. Lalu Tuhan meminta Musa untuk berbicara kepada batu agar air keluar, tetapi karena emosi, Musa justru memukul batu itu dua kali. Akibatnya, ia kehilangan hak untuk masuk ke Tanah Perjanjian.

Dari kisah ini, kita belajar bahwa kemarahan yang tidak terkendali dapat membawa konsekuensi serius.

BACA JUGAAtasi Rasa Marah dengan Doa

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

  1. Marah Itu Wajar, Tapi Harus Dikendalikan
    Musa adalah manusia biasa seperti kita. Ia lelah, stres, dan akhirnya marah. Tetapi kemarahannya membuatnya bertindak di luar kehendak Tuhan. Begitu pula kita, marah itu manusiawi, tetapi jika kita membiarkan amarah menguasai diri, dampaknya bisa buruk bagi kita maupun anak-anak kita.

  2. Jangan Biarkan Emosi Mengontrol Keputusan
    Saat kita marah, kita cenderung mengatakan hal-hal yang menyakitkan atau bertindak kelewatan misalnya menghukum anak tanpa berpikir panjang. Bisa jadi kita mengeluarkan kata-kata seperti, 'Kamu selalu bikin masalah!' atau 'Mama/Papa capek sama kamu!' Padahal, perkataan seperti ini bisa melukai hati anak dan membuat mereka merasa tidak dicintai.

  3. Belajar Menenangkan Diri dan Berdoa
    Sebelum mengambil tindakan saat marah, tarik napas dalam-dalam, hitung sampai sepuluh, dan berdoalah. Minta hikmat Tuhan untuk merespons dengan kasih, bukan dengan emosi sesaat. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 15:1, 'Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.'

  4. Ajarkan Anak Cara Mengelola Emosi
    Jika anak melihat kita bisa mengendalikan amarah, mereka pun akan belajar dari teladan kita. Saat anak marah, ajarkan mereka untuk mengungkapkan perasaan dengan kata-kata yang baik, bukan dengan teriakan atau tindakan kasar.

Bagaimana cara kita mengendalikan amarah?

1. Pahami bahwa kemarahan bisa menyesatkan keputusan

Seperti Musa, saat emosi menguasai, kita cenderung bertindak tanpa berpikir jernih. Jangan sampai kemarahan kita melukai orang lain, terutama anak-anak, atau pasangan kita.

2. Memilih kasih daripada amarah

Tuhan sendiri penuh kesabaran terhadap kita. Sebagai orang tua, kita juga perlu memberikan kasih dan pengertian, bukan hanya amarah dan hukuman.

SuperParents, tantangan mengendalikan emosi memang nyata, tetapi dengan pertolongan Tuhan, kita bisa belajar sabar dan bijak dalam bertindak.

Saat kemarahan muncul, ingatlah Musa—jangan biarkan emosi sesaat menghalangi kita dari berkat Tuhan yang lebih besar. Mari belajar mengendalikan amarah dengan kasih dan kebijaksanaan.

Jika saat ini SuperParents membutuhkan dukungan, maupun ingin didoakan, hubungi Layanan Doa dan Konseling CBN sekarang juga dengan klik link di bawah ini!

HUBUNGI SEKARANG

Download PDF

Audreyline S. Candy

Penulis Konten
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK