SuperParents, pernah nggak merasa anak-anak kita seperti sahabat kecil yang selalu ada untuk kita? Anak memang bisa jadi 'bestie' bagi orang tua, tempat kita berbagi cerita atau meluapkan perasaan. Tapi, penting untuk diingat: ada batasan yang perlu dijaga.
Makanya kita juga harus bijak memilih apa yang bisa diceritakan dan yang tidak. Kenapa? Karena cerita yang berlebihan juga dapat membebani mereka.
Tentu ada saat-saat kita sebagai orang tua mungkin lelah, sedih maupun stres di kantor, tapi tetaplah bijak dalam membagi perasaan kita. Karena dari cara yang bijak anak juga bisa belajar hal yang berharga.
Misalnya, ketika kita sedang stres karena pekerjaan kantor, kita bisa bilang, “Papa/ Mama lagi capek hari ini karena banyak kerjaan di kantor, tapi Papa/ Mama senang bisa pulang dan ketemu kamu.” atau “Papa/ Mama lagi sedih hari ini karena ada masalah di kantor. Tapi, Papa/ Mama percaya Tuhan akan bantu Papa/Mama melewati ini.”
Dengan cara ini, anak belajar bahwa emosi itu normal dan kita tetap memilih untuk melihat sisi positif. Kita juga memberikan contoh bagaimana menghadapi perasaan sulit dengan sikap yang sehat dan penuh iman.
BACA JUGA: 6 Cara Ajarkan Anak Usia Dini Memahami Arti Berbohong
Tapi, ada cerita yang sebaiknya nggak SuperParents bagikan pada anak-anak, seperti konflik rumah tangga, masalah keuangan, atau hal berat lain yang bisa membuat anak-anak merasa cemas, bingung bahkan merasa bertanggung jawab atasnya. Ingat, anak-anak masih belajar memahami dunia. Terlalu banyak informasi bisa membuat mereka merasa terbebani.
Sesuaikan cerita kita dengan usia mereka. Untuk anak kecil, cukup cerita yang ringan dan penuh pesan positif. Untuk anak yang lebih besar, SuperParents bisa mulai berbagi nilai hidup dan pelajaran dari pengalaman SuperParents, tapi tetap hindari membebani mereka.
SuperParents, menjadikan anak sebagai “bestie” bukan berarti menjadikan mereka tempat curhat utama kita. Biarkan mereka tetap menjadi anak-anak yang merasa aman dan terlindungi. Jika ada masalah besar, simpanlah diskusi ini untuk pasangan, sahabat dewasa, atau mentor rohani.
Ingatlah bahwa kita adalah role model bagi anak-anak. Ketika mereka melihat kita mengelola emosi dengan baik, mereka pun belajar untuk mengenali dan menghadapi perasaan mereka dengan cara yang sehat. Jadi, ceritakanlah perasaan SuperParents kepada anak, tetapi dengan bijaksana dan penuh kasih.
Anak-anak belajar dari setiap momen bersama kita. Jadilah contoh yang menunjukkan bahwa meskipun hidup penuh tantangan, ada kekuatan yang bisa kita andalkan, yaitu kasih Tuhan yang selalu menyertai kita.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK