Di era modern ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan tekanan hidup yang membuat kita mencari pelarian. Mulai dari penggunaan gadget, makanan, pekerjaan, hingga hiburan, banyak hal yang dapat menjadi sumber kecanduan. Teknologi yang semakin canggih juga membuat akses terhadap hal-hal yang bisa membuat candu menjadi lebih mudah. Tanpa disadari, banyak orang yang akhirnya terjerat dalam kebiasaan buruk yang sulit dihentikan.
Kecanduan bisa dimulai dari hal yang terlihat sepele dan tidak berbahaya. Namun, ketika kebiasaan tersebut terus berlanjut dan menguasai hidup kita, kecanduan itu bisa membawa dampak negatif yang serius. Kita mungkin merasa kehilangan kendali atas diri sendiri, merasa bersalah, atau bahkan terasing dari orang-orang terdekat. Kecanduan dapat mempengaruhi kesehatan mental, fisik, dan hubungan sosial kita.
Yakobus 1:14-15 'Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.'
Ayat yang mengingatkan kita bahwa kecanduan dimulai dari keinginan pribadi yang tidak terkendali. Keinginan tersebut, ketika dibiarkan, akan melahirkan dosa, dan dosa yang berlarut-larut akan membawa pada kehancuran. Ayat ini menekankan pentingnya mengendalikan keinginan dan tidak membiarkan diri kita diperhamba oleh hal-hal duniawi.
BACA JUGA: Mengenal Kecanduan dalam Kehidupan Modern
Kecanduan terjadi karena beberapa faktor, di antaranya: Tekanan hidup seperti stres, dan kecemasan. Tekanan hidup sering kali membuat kita mencari pelarian dalam bentuk kebiasaan yang tidak sehat. Ada juga faktor lain seperti keinginan untuk menghindar dari rasa sakit, biasanya orang-orang ini menggunakan kecanduan sebagai cara untuk menghindari rasa sakit emosional atau fisik. Kemudian kepuasan sesaat, kecanduan sering kali memberikan kepuasan sesaat yang membuat kita ingin terus mengulanginya.
Kita ambil contoh misalnya anak SuperParents merasa tertekan dengan beban sekolah dan kurangnya perhatian dari SuperParents mungkin menyebabkan mereka mulai mencari pelarian dalam bentuk bermain game berlebihan. Awalnya, mereka mungkin merasa bermain game adalah cara untuk melepaskan stres. Namun, lama-kelamaan, jika dibiarkan itu bisa menjadi kecanduan dan mereka bisa menghabiskan sebagian besar waktunya di depan layar. Akibatnya, prestasi akademik mereka bisa menurun, dan mulai merasa terasing dari teman-teman dan keluarga.
Jika SuperParents sudah mulai merasa kecanduan pada suatu hal atau anak SuperParents sedang mengalaminya, jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, atau profesional. SuperParents juga bisa mengajak anak untuk mencari hobi atau aktivitas yang positif dan bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Selain itu, berdoa dan membaca Alkitab secara rutin juga sangat dapat membantu mengendalikan keinginan yang tidak sehat lho. Jadi mulai sadari apa saja yang bisa menjadi pemicu kecanduan dan hindari situasi atau lingkungan yang dapat memicunya.
Kecanduan bisa menjebak siapa saja, dewasa mauoun anak-anak, dimulai dari keinginan yang tidak terkendali. Yakobus 1:14-15 mengingatkan kita untuk waspada terhadap keinginan pribadi yang bisa menjerumuskan kita dalam dosa. Penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda kecanduan dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya. Dengan mendekatkan diri pada Tuhan dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat, kita bisa mengatasi kecanduan dan menjalani hidup yang lebih sehat dan bermakna.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK