ARTICLE

Fri - Aug 31, 2018 / 3819 / Parenting

Mengajak Anak Meneladani Sifat Rela Berkorban Yesus Lewat 3 Pelajaran Ini

Masih ingat dengan Yohanes Ande Kala, yang akrab dipanggil Joni, anak dari Nusa Tenggara Timur yang naik ke atas tiang bendera untuk membetulkan tali bendera yang putus? Tidak perlu berpikir panjang, Joni langsung naik tanpa alas kaki hingga keujung tiang bendera tanpa memikirkan jiwanya.

Tindakan ini bisa dikatakan sebagai rela berkorban. Seberapa banyak anak yang bisa berbuat hal yang sama seperti Joni? Tuhan Yesus sendiri adalah teladan sikap “rela berkorban”. Ia rela ke dunia untuk menebus dosa manusia. Pada hari ini kita akan sama-sama belajar dari Yesus untuk mengajarkan kepada anak kita sehingga dalam dirinya terbentuk sikap rela berkorban.

Baca juga : 3 HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA ANDA MEMILIH GEREJA

1. Yesus Tahu dan Mengerti Tujuannya Berkorban

Yesus tidak asal-asalan dalam mengorbankan dirinya. Dari sejumlah ayat kita mengetahui bahwa apa yang Ia lakukan ini adalah semata-mata untuk memastikan kehendak Tuhan jadi di muka bumi ini.

Yesus tidak sekedar tahu, tetapi ia mengerti. Jadi, walaupun ada pertentangan batin pada awalnya, tetapi akhirnya ia menaati kehendak Tuhan.

“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22:42)

Manusia mustahil mau mengorbankan dirinya jika ia tidak tahu dan mengerti maksud dari apa yang ia mau lakukan tersebut. Menanamkan dari sejak dini tentang tujuan Allah bagi dunia kepada anak kita akan membangkitan kecintaan kepada Allah dan sesama manusia. 

 

2. Yesus, Pribadi yang rendah hati

Selain penuh kuasa dan pengurapan, Alkitab mencacat betapa Yesus juga adalah Pribadi yang rendah hati. Ia tidak melakukan sesuatu agar dipuji-puji orang lain. Ia tidak gila hormat atau sanjungan dari manusia.

Ketika banyak orang mengolok-olok tentang kuasa yang Ia miliki, Ia tidak tersinggung atau marah. Ia tetap mengikuti setiap proses kesengsaraan yang memang harus Ia lewati.

Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata: 'Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!” (Matius 27:39-40) 

 Baca juga: 3 LANGKAH MUDAH BANTU ANAK TERBIASA TIDUR SENDIRI

3. Yesus membangun hubungan erat dengan Allah

Sebelum benar-benar mengorbankan diri untuk manusia, Yesus selalu membangun hubungan erat dengan Allah. Ini dapat terlihat dari kesediaan Yesus untuk lebih menaati kehendak Allah daripada kehendaknya.

Ketaatan terhadap kehendak Allah mustahil terjadi tanpa jalinan hubungan erat dengan-Nya sebelumnya.

Itulah tiga pelajaran yang bisa kita ambil dari sikap rela berkorban dari Yesus. Marilah kita mengajarkan keteladanan Yesus ini kepada anak-anak kita. Terpenting lagi adalah berilah keteladanan.

Sumber: Jawaban.com

KLIK DI BAWAH UNTUK BAGIKAN ARTIKEL INI.

Contasia Christie

Content Writer
Share :

SUPERBOOK EDISI SEKOLAH MINGGU

Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.

Klik untuk bergabung

SUBSCRIBE

Dapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK

Copyright © 2018. SUPERBOOK