Ketika John O’Leary melihat tetangganya bermain dengan api, ia pikir bisa melakukan hal yang sama. John (9 tahun) adalah anak yang suka berpetualang, dan tidak peka dengan bahaya di sekitarnya. Secara tragis, sebuah ledakan terjadi di sebelahnya membakar 100% tubuhnya, 87% lukanya bakarnya tingkat tiga. Bagaimana seorang anak bisa menghadapi cobaan yang mengerikan seperti itu?
“Ma, apakah aku akan mati?” John bertanya pada ibunya, mencari harapan.
“Terserah kamu nak, bukan mama,” Ibunya menjawab sambil menatap matanya.
“Mama, aku tidak mau mati. Aku mau hidup.”
“Anak pintar. Sekarang lihat mama. Kamu pegang tangan Tuhan Yesus, dan sekarang jalan bersama-Nya.”
Baca juga : CARA MENDIDIK ANAK MENJADI PAHLAWAN BAGI ORANGTUA DAN ORANG LAIN
Sebenarnya tidak ada jaminan saat itu ia akan selamat. Paru-parunya sudah hancur, membutuhkan banyak sekali operasi. Mungkin membutuhkan amputasi juga. Tapi yang membuat John bertahan adalah imannya pada Tuhan, kasih sayang dari orangtuanya, dan komunitas yang sering menjenguknya.
John akhirnya kembali setelah 5 bulan rehabilitasi dan operasi. Sejak saat itu ia tersadar bahwa pilihannya untuk hidup, menjadikannya juara dan bukanlah korban. Di rumahnya, ia mengungkapkan rasa syukurnya dengan belajar memainkan lagu Amazing Grace dengan piano.
“Satu hal yang sangat saya syukuri karena pernah terbakar adalah setidaknya saya tidak akan les piano lagi. Tapi bel pintu berbunyi dan ibu Fortello, guru piano saya datang. Tiba-tiba ibu saya datang ke kamar dan berkata, ayo les. Saya tidak bisa menggunakan alasan karena terbakar atau tidak ada jari, jadi tidak melakukan sesuatu. Saya pernah melakukannya sebelum itu.” Papar John.
Baca juga : ROW YOUR BOAT – ARTI LAGUNYA TERNYATA DALAM BANGET BUAT KEHIDUPAN IMAN KRISTEN KITA
John berada pada jalur imannya. Saat ini, ia telah menjadi pembicara dan penulis yang sukses. Ia kini adalah suami dan bapak dari 4 anak. Ia telah melewati cobaan yang mengerikan untuk bertahan hidup, yang dinamakannya “kehidupan yang terinspirasi secara radikal”.
Kita semua bisa melakukan hal yang sama, dan menurut John itu semua dimulai dari keputusan kita sendiri. Tuhan telah memberikannya kejadian tersebut bukannya untuk bukti apa yang telah ia lewati, tapi sebuah pengingat bagaimana Ia menjadikan segalanya itu baru.
Kisah lengkapnya bisa dilihat dibawah ini:
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK
