Suatu hari anak kita bertanya, “Kenapa sih aku harus nurut aturan?” Pertanyaan itu mungkin terdengar sepele, tapi diam-diam bisa membuat hati kita bimbang.
Kita jadi bertanya-tanya: “Apa jangan-jangan aku terlalu keras?”, atau, “Kenapa anakku gak ngerti bahwa ini untuk kebaikannya?” Tenang, SuperParents. Kamu tidak sendiri.
Sebenarnya, justru pertanyaan itu menunjukkan bahwa anak mulai belajar berpikir kritis dan di saat itulah kesempatan emas bagi kita untuk menjelaskan bahwa aturan bukanlah penjara, tapi perlindungan penuh kasih.
Anak-anak sering merasa aturan itu mengekang. Padahal, layaknya pagar di pinggir jalan curam, aturan hadir agar mereka tidak terjatuh. Sama seperti sabuk pengaman yang kadang terasa tidak nyaman tapi justru menyelamatkan saat bahaya datang.
Amsal 29:17 (TB) berkata:
> “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.”
> Mendidik dengan aturan hari ini akan menuai damai dan sukacita di hari esok.
Aturan kecil seperti merapikan mainan, tidur tepat waktu, atau minta izin sebelum mengambil sesuatu itu semua terlihat sederhana. Tapi di situlah mereka belajar tanggung jawab, disiplin, dan menghormati orang lain. Ini bukan hanya untuk saat ini, tapi bekal penting saat mereka besar nanti.
Amsal 22:6 (TB) mengingatkan kita:
> “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”
Anak-anak belajar bukan dari apa yang kita ucapkan, tapi dari apa yang kita lakukan. Saat mereka melihat kita taat aturan tertib di jalan, tepat waktu, jujur dalam hal kecil mereka menyerap itu sebagai kebiasaan hidup.
Karakter bukan dibentuk lewat ceramah, tapi lewat contoh yang nyata.
Terkadang, kita melihat aturan Tuhan dalam Alkitab sebagai batasan. Tapi semakin kita mengenal-Nya, semakin kita sadar: aturan-aturan itu ada karena kasih. Tuhan tahu mana yang terbaik dan mana yang bisa membahayakan kita.
Ibrani 12:11 (TB) berkata:
> “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Begitu juga saat kita mendidik anak. Mungkin mereka tidak langsung suka dengan aturan yang kita buat, tapi suatu hari mereka akan berterima kasih karenanya.
SuperParents, jangan takut membuat aturan. Selama itu dibangun dengan kasih dan dijelaskan dengan sabar, anak-anak akan belajar bahwa batasan bukanlah musuh melainkan tanda sayang yang menjaga dan menyiapkan mereka untuk hidup. Aturan hari ini, adalah karakter masa depan mereka.
Jangan berhenti di sini masih banyak artikel parenting lainnya yang bisa bantu kamu membimbing anak dalam terang Firman Tuhan. Klik Disini dan temukan yang kamu butuhkan hari ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK