Dalam Alkitab Tuhan dengan jelas mengajarkan kita untuk tidak membalas dendam pada orang yang sudah berbuat buruk pada kita. Tapi sebenarnya kenapa ya Tuhan gak membiarkan kita untuk balas dendam? Yuk cek alasannya:
Dendam mungkin memberi kepuasan sesaat, tetapi tidak akan benar-benar menyelesaikan rasa sakit di hati. Justru, dendam hanya memperpanjang luka dan membuat kita semakin jauh dari damai sejahtera Tuhan.
Kita sering merasa bahwa kita harus bertindak sendiri agar keadilan ditegakkan. Namun, Tuhan berjanji bahwa Dia sendiri yang akan membalas dengan cara-Nya yang sempurna. Seperti dalam Ulangan 32:35, Tuhan berkata bahwa pembalasan adalah hak-Nya, bukan hak kita.
Ketika hati dipenuhi kemarahan dan kebencian, kita sulit bertumbuh dalam iman. Tuhan memanggil kita untuk mengampuni agar kita bisa hidup dalam kasih dan mengalami damai sejahtera yang sejati.
a. Bertentangan dengan logika manusia
Kita terbiasa dengan konsep keadilan dunia yang mengajarkan 'mata ganti mata' (Matius 5:38-39), tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk memberi pipi yang lain.
b. Membutuhkan kerendahan hati
Kita harus menekan ego dan keinginan kita untuk menang sendiri.
BACA JUGA: Tuhan yang Bela
c. Hanya bisa dilakukan dengan kekuatan Tuhan
Tanpa pertolongan Tuhan, kita tidak akan mampu mengampuni dan mengasihi musuh.
- Berdoa untuk Orang yang Menyakiti Kita
Yesus mengajarkan dalam Matius 5:44, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Ini memang sulit, tetapi doa adalah cara terbaik untuk menyerahkan rasa sakit kepada Tuhan dan membiarkan Dia yang bekerja dalam hati kita dan hati orang lain.
- Melakukan Kebaikan Sebagai Balasan
Roma 12:20 berkata, “Jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum.” Ini bukan berarti kita membenarkan kesalahan mereka, tetapi menunjukkan bahwa kasih Tuhan lebih besar daripada kebencian.
- Belajar Memaafkan dengan Hati yang Lapang
Mengampuni bukan berarti melupakan atau membiarkan ketidakadilan terus terjadi. Namun, mengampuni berarti kita memilih untuk tidak menyimpan kepahitan dan membiarkan Tuhan yang bertindak.
Jadi, dendam itu bukanlah solusi. Sebaliknya, Tuhan memanggil kita untuk menyerahkan rasa sakit kita kepada-Nya dan membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ini memang sulit, tetapi di situlah iman kita diuji. Apakah kita percaya bahwa Tuhan yang Maha Adil akan bertindak? Jika ya, maka kita bisa melepaskan dendam dan hidup dalam damai sejahtera-Nya.
Mari renungkan sejenak: Apakah ada orang yang pernah menyakiti atau masih sulit kita maafkan? Kalau iya, coba yuk berdoa pada Tuhan agar Dia menolong kita untuk mengampuni dan menyerahkan pembalasan kepada-Nya. Ikuti doa ini:
'Tuhan, bantu aku untuk tidak menyimpan dendam. Ajari aku untuk mengampuni dan percaya bahwa Engkau akan bertindak dengan cara-Mu. Amin.'
Download PDFSuperbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK