Kadang Tuhan menempatkan kita di situasi yang tidak kita mengerti.

Kadang hidup rasanya sepi, sunyi, atau bahkan menurut kita sebagai manusia nggak masuk akal. Mungkin kita bertanya-tanya kenapa kita harus lewat jalan yang seperti ini, tapi justru di situlah Tuhan mau lihat hati kita yang sebenarnya atau diri kita yang sejati. Apakah kita masih mau percaya dan taat, meski nggak paham alasannya? Kadang, Tuhan nggak langsung kasih jawaban karena Dia sedang ajarkan kita untuk berjalan dengan iman bukan karena tahu semuanya, tapi karena tahu bahwa Dia selalu menyertai.

Filipus pernah mengalaminya.

Suatu hari, Tuhan memintanya pergi ke jalan yang sepi menuju Gaza. Tidak ada tujuan jelas, tanpa ada alasan besar atau masuk akal. Tapi Filipus tidak menunda, tidak bertanya “kenapa,” ia hanya melangkah. Di jalan itu, ia bertemu seorang sida-sida Etiopia yang sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Filipus menjelaskan tentang Yesus, dan dari pertemuan di tempat sunyi itulah, satu jiwa mengenal keselamatan.

BACA JUGA : 6 Hal yang Bikin Filipus Jadi Teladan

Dari kisah ini, kita belajar bahwa ketaatan tidak selalu dimulai dari hal besar.

Sering kali, Tuhan hanya meminta satu langkah sederhana — pergi, mendekat, berbicara, atau mendengarkan. Dan dari satu langkah kecil itu, Tuhan bekerja melakukan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang kita bayangkan.

Mungkin hari ini kita juga sedang berjalan di “jalan yang sepi.”
Tidak tahu arah, tidak melihat hasil, dan tidak mengerti kenapa harus di sana. Tapi ingat: Tuhan tidak memanggil kita untuk selalu mengerti — Dia memanggil kita untuk percaya.
Ketika kita mau taat, Tuhan sanggup memakai langkah sederhana kita untuk mengubah sesuatu… bahkan mungkin mengubah seseorang.

“Bangunlah dan pergilah ke arah selatan, ke jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” – Kisah Para Rasul 8:26

Download PDF

Miranda Rachel

Penulis Konten

Share :