Pasti kita sering berharap anak-anak mau mendengar dan taat setiap kali diminta melakukan sesuatu. Tapi kenyataannya, ketaatan bukan hal yang mudah bahkan bagi orang dewasa sekalipun. Dalam Alkitab, kita belajar dari Filipus, seorang hamba Tuhan yang menunjukkan arti ketaatan sejati.
Suatu hari, Tuhan menyuruh Filipus untuk pergi ke jalan yang sepi menuju Gaza. Tidak ada penjelasan panjang, tidak ada alasan yang jelas, hanya satu perintah sederhana: “Pergilah.” Tapi tanpa banyak bertanya, Filipus langsung menaati. Ia mungkin tidak mengerti mengapa harus pergi ke tempat sunyi itu, namun ia percaya bahwa Tuhan punya maksud.
Di jalan itulah, Filipus bertemu dengan sida-sida Etiopia yang sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Dari pertemuan itu, satu jiwa mengenal kasih Yesus dan dibaptis. Satu langkah taat dari Filipus menjadi pintu bagi perubahan besar dalam hidup orang lain.
BACA JUGA : Aku Julia, Dulu Aku Sering Melawan. Sekarang Aku Mengalami Perubahan Saat Mengenal Kasih Yesus
Sebagai Superparents, kita bisa meneladani Filipus dengan cara sederhana
Kita bisa mengajarkan anak untuk taat lebih dulu, baru nanti akan mengerti. Misalnya saat anak diminta membantu, belajar, atau bersikap sopan. Anak mungkin bertanya “kenapa harus begitu?”, tapi di situlah kesempatan bagi kita untuk menanamkan nilai bahwa taat bukan hanya soal aturan, tapi soal kepercayaan. Sama seperti Filipus percaya pada Tuhan, anak-anak belajar percaya pada kita dan pada akhirnya, kepada Tuhan yang memimpin hidup mereka.
Ketaatan yang dilatih sejak kecil akan membentuk hati yang lembut dan siap dipakai Tuhan. Sebab taat bukan sekadar “melakukan”, tetapi “mempercayakan”.
Ketika anak belajar taat bahkan tanpa sepenuhnya mengerti, mereka sedang belajar berjalan bersama Tuhan langkah demi langkah, dengan iman.
Seperti Filipus, anak-anak pun bisa belajar bahwa taat hari ini mungkin menyelamatkan seseorang besok.
Mau belajar lebih banyak cara sederhana tapi berdampak untuk mendampingi anak? Yuk, temukan inspirasinya di The Parenting Project!
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK