Hari ini hari yang spesial lho! Hayo tebak kenapa? Ya, karena hari ini adalah Hari Pahlawan. Walaupun saat ini kita sudah tidak di zaman penjajahan lagi, tapi tidak ada salahnya lho mengajarkan anak-anak kita menjadi pahlawan. Bukannya harus berperang atau melakukan kekerasan, menjadi pahlawan disini dalam arti punya keberanian, rela berkorban, dan tidak mementingkan diri sendiri. Sama seperti nilai-nilai yang Kristus tanamkan pada kita umat-Nya.
Di Alkitab sendiri ada banyak tokoh yang bisa menginspirasi dan diteladani anak untuk menjadi pahlawan. Dalam 2 Timotius 2: 3-6, Paulus membekali Timotius dengan pemahaman bagaimana seorang Kristen harus bersikap. Ini bisa jadi landasan kita untuk mengajarkan prinsip kepahlawanan kepada anak. Gambarannya:
Baca juga : INI LHO FAKTOR YANG MEMBUAT ANAK STRES PADA MASA PANDEMI DAN CARA MENANGANINYA
Seorang tentara tidak memusatkan perhatiannya kepada dirinya sendiri. Ia disiplin dan patuh kepada atasannya. Sama seperti pengikut Kristus, anak-anak harus siap menghadapi tantangan dan halangan secara rohani dalam pengabdiannya kepada Tuhan.
Seorang atlet akan bertanding sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Ia tidak bisa mengubah peraturan seenaknya sendiri, melainkan patuh. Oleh karena itu, anak-anak belajar untuk bisa menyangkal diri demi mengikuti disiplin yang Tuhan terapkan.
Menjadi petani adalah pekerjaan yang sangat melelahkan dan membosankan. Ia melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama. Inilah yang Paulus pesankan, agar kita bisa menyiram dan merawat tanaman dengan rajin jika ingin menuai hasil yang baik serta maksimal nantinya.
Inilah tiga karakter yang wajib dimiliki seorang anak agar mereka bisa menjadi pahlawan. Dalam setiap karakter ini memerlukan ketekunan dan ketahanan jika ingin berhasil. Melalui Matius 27: 39-56, anak-anak bisa meneladani kepahlawanan Tuhan Yesus. Ia bersedia menderita, menanggung penolakan orang-orang yang dikasihi-Nya, dan bahkan mati di kayu salib demi menebus dosa kita.
Superparents bisa mengajarkan anak-anak menjadi pahlawan, dimulai dari hal sehari-hari. Tidak perlu terlalu sulit, yang penting mereka tetap beriman, tekun, dan berpengharapan kepada Tuhan. Caranya:
Baca juga : 6 AYAT ALKITAB YANG MENGUATKAN ANAK-ANAK SAAT KEHILANGAN HARAPAN DAN PUTUS ASA
Superparents bisa memulainya dengan mengajarkan anak untuk mematuhi peraturan dimanapun dan kapanpun. Baik itu di rumah, di jalan, di lingkungan sekitarnya, dan lainnya. Jika anak sudah terbiasa untuk tertib, maka anak akan belajar berdisiplin dan tidak mementingkan keinginannya sendiri.
Orang tua mana yang tidak senang kalau anaknya berprestasi? Prestasi itu tidak melulu soal pelajaran di sekolah juga lho. Anak-anak bisa mengembangkan potensinya lewat menulis, menyanyi, menari, olah raga, dan banyak hal lainnya. Kalau anak berprestasi, tentunya membanggakan orang tua, keluarga, dan lingkungan sekitar. Bahkan anak bisa membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan potensi mereka lho!
Superparents perlu mendorong anak untuk ikut dalam kegiatan sosial dan bermasyarakat. Misalnya seperti gotong royong, kerja bakti, menjadi relawan, ikut membersihkan lingkungan sekitar, dan lainnya. Nah karena sebentar lagi mau Natal, Superbook juga ingin mengajak anak-anak di seluruh Indonesia untuk ambil bagian jadi pahlawan bagi teman-temannya yang ada di NTT. Caranya hanya dengan menabung sambai 150 ribu rupiah, kamu sudah bisa memberikan kado Natal berupa sepatu kepada anak-anak di NTT. Yuk segera daftar melalui link di bawah ini.
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK