Tuhan Yesus atau yang biasa kita sebut dengan Bapa, mempunyai sifat yang murah hati dan penuh kasih. Ia juga sudah meneladani kita dalam pengajaran, pemuridan, persiapan, kepemimpinan, dan firman-Nya kepada kita anak-anak-Nya.
Sudah sepatutnya kita meneladaninya dan melakukan semua perintahNya. Terutama dalam menjalankan kasih. Bukankah Bapa kita selalu memberikan apa yang kita minta? Untuk itulah mari beri ungkapan syukur dengan menjadi berkat bagi sesama kita.
Namun sebelum kita menjalaninya, Superbook mau memberikan 8 ayat landasan kasih Bapa yang perlu kita ketahui.
Alkitab menuliskan dalam Amsal 20: 7 bahwa, “Orang benar yang bersih kelakuannya ; berbahagialah keturunannya.”
Ayat ini menarik sebab dalam King James Version disebutkan tentang ‘integrity’ yang diartikan sebagai kualitas atau pernyataan yang lengkap atau sepenuhnya.Firman Tuhan mengajarkan bahwa seseorang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (Yakobus 1:8).
Sebaliknya, seseorang yang memiliki hati yang lurus dan percaya dengan pada janji Tuhan yang bermuah hati lewat pikiran dan stabilitas yang hebat. Menjadi setia hanya pada satu tuan (Matius 6: 24) lebih baik daripada melayani dua atau tiga, berperan bagi anak-anak sebagai konsep kesetiaan dan ketaatan. Kepemimpinan sejati adalah memiliki integritas untuk membuktikan antara perkataan dan perbuatan.
Amsal 4: 1-2 berkata, “Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian, karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.”
Sebagai seorang Bapa, bangsa Israel dituntun untuk menikmati kelimpahan Tuhan. Namun kekerasan hati bangsa itu membuat Bapa harus mendidik bangsa tersebut dengan keras. Bukan karena tidak mengasihi Israel, sebaliknya karena Bapa hendak mendidik untuk kebaikan bangsa itu.
Dalam Amsal 22: 6, Allah berfirman pentingnya didikan kepada orang muda sesuai dengan jalan yang patut baginya agar pada masa tuanya ia tidak berlaku menyimpang. Bapa menjadi pendukung kuat bagi anak-anak-Nya dalam proses belajar. Meski hal ini akan banyak menyita energi dan waktu, akan tetapi akan besar imbalannya. Bapa harus memiliki perspektif yang baik untuk anak-anaknya tak peduli betapa kacaunya anak, baik atau buruk, tindakan Bapa berdampak besar bagi anak.
Hal ini disampaikan Yesus dalam Matius 7: 9-11 dimana seorang ayah akan memberikan apa yang diminta anaknya. Saat anak meminta ikan, ayah tidak akan memberinya batu. Ada kesamaan antara bapa di bumi dengan Bapa kita di surga. Kita akan sulit mungkin memahami hati Bapa surgawi tanpa mengalami teladan dari bapa biologis kita. Sehingga dibutuhkan kemampuan untuk bisa mencerminkan kasih Bapa. Karena setiap pengalaman kasih dan berkat di sebuah rumah data menjadi tangga untuk lebih dekat dengan hati mulia Bapa surgawi.
Pendisiplinan adalah sesuatu yang tidak mengenakkan untuk diadopsi atau diterima, tetapi ketika hal itu dilakukan dengan sabar, penuh kasih dan konsisten hal itu akan menghasilkan buah-buah yang baik (Ibrani 12: 11). Jika Anda mengasihi anak Anda, Anda akan mendisiplinkan dia (Amsal 13: 34), tetapi disiplin akan menjadi efektif apabila meletakkan hubungan kasih sebagai fondasi, dan membagikan ikatan dari kasih, dukungan dan sukacita. Kesenangan pertama bagi anak anda, kemudian berharap untuk mengoreksi mereka dengan pandangan serupa seperti Kristus.
Dalam Amsal 14: 26 dituliskan, “Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.”
Penghormatan yang sehat kepada Tuhan adalah bentuk perlindungan. Takut akan Tuhan adalah awal dari semua kebijaksanaan dan hal itu akan memberi pandangan ke depan dan kebijaksanaan untuk menciptakan lingkungan yang aman dari segala jerat dan bahaya dari musuh. Seorang anak akan aman dalam perlindungan seorang pria yang mencintai dan takut akan Tuhan.
Mazmur 103: 13 mengatakan, “Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.”
Gadis yang dipuji dan dicintai lebih mengembangkan hubungan yang sehat dan positif di masa dewasanya. Anak laki-laki yang mencintai diajarkan bagaimana mencintai dan mengabadikan kekuatan yang dikendalikan dan berhati-hati. Seperti gembala, seorang Bapa peduli kepada umat-Nya terkait masalah makanan, perlindungan, pimpinan, persediaan dan pengawasan yang ketat.
Amsal 17 : 6 berkata, “Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka.”
Nats ini mengingatkan kita bahwa pada umumnya anak akan mendapat warisan dari orang tuanya. Tak hanya bicara soal uang, tetapi juga soal tradisi, budaya, teladan hidup dan kepercayaan. Jika bapa di bumi juga melakukannya kepada anak-anaknya, demikian pula dengan Bapa Surgawi.
3 Yohanes 1: 4 tertulis, “Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
Salah satu kebahagiaan seorang Bapa adalah melihat anak-anaknya berjalan dalam kebenaran. Bapa telah melakukan tugasnya untuk mendidik, mengajar dan menuntun anak-anak-Nya memiliki cara hidup yang benar. Hasil proses yang sangat panjang itu diharapkan bisa dihidupi anak-anaknya.Jika Anda adalah seorang ayah, sadarilah bahwa Anda memiliki peranan berbeda dan penting dalam kehidupan dan masa depan anak-anak Anda.
Baca juga:
ANAK UMUR 5 TAHUN INI PUNYA HATI YANG LUAR BIASA KARENA MEMBANTU TEMAN-TEMANNYA
KALAU KITA GALAK KE ANAK, NANTI ANAK BISA MELAKUKAN HAL INI KEPADA KITA
INI LHO 4 ALASAN KITA HARUS BERSYUKUR. YUK KITA MULAI LATIH SEKARANG
Superbook Edisi Sekolah Minggu merupakan kurikulum berbasis visual media persembahan bagi anak-anak di gereja di seluruh Indonesia. Kurikulum ini terdiri dari 45 minggu bahan pelajaran sekolah minggu setiap tahunnya, Permainan interaktif dan topik-topik diskusi yang mengaktifkan anak-anak, dan Catatan Gizmo yang menghubungkan orang tua dengan apa yang dipelajari anak.
Klik untuk bergabungDapatkan berbagai info dan penawaran menarik dari SUPERBOOK